1. Startup

Lancarkan Ekspansi ke Thailand, Qoala Akuisisi Startup Setempat "Fairdee"

Seluruh tim FairDee akan bergabung dengan Qoala untuk melanjutkan langkahnya

Startup insurtech Qoala mengumumkan ekspansi bisnisnya ke Thailand sekaligus melancarkan akuisisi strategis pada startup setempat Fairdee. Kolaborasi ini bertujuan untuk mempercepat skalabilitas dan inovasi teknologi di semua bisnis Qoala. Pembelajaran dari Indonesia dan Thailand akan memperkuat kompetensi dan penawaran digital perusahaan.

Fairdee sendiri telah membantu mendigitalkan broker independen melalui platformnya di Thailand sejak 2019. Dengan akuisisi FairDee, Qoala kini memasuki Thailand, pasar asuransi konsumen terbesar di Asia Tenggara.

Dalam 18 bulan terakhir, FairDee mengklaim telah meningkatkan Premi Bruto tahunannya sebanyak 7x lipat di tengah pandemi dengan komando para pendirinya Yujun Chean, Prateek Jogani, dan Thanasak Hoontrakul. Seluruh tim FairDee akan bergabung dengan Qoala untuk melanjutkan langkahnya di pasar Thailand.

Dengan memanfaatkan teknologi, visi Qoala menyediakan produk asuransi yang terjangkau dan relevan untuk kebutuhan dinamis konsumen di Asia Tenggara. Sejalan dengan Qoala, Fairdee juga disebut memiliki visi yang sama tentang bagaimana asuransi dapat ditata ulang lewat digitalisasi.

"Dengan akuisisi ini, kami mengambil lompatan besar dalam ambisi regional untuk menjadi insurtech nomor satu di Asia Tenggara. Mengingat visi dan keahlian bersama yang dapat dikembangkan oleh tim FairDee sejak awal, kami yakin untuk terus melayani jutaan orang yang kurang diasuransikan di wilayah ini," ujar Founder & CEO Qoala Harshet Lunani.

Didirikan sejak tahun 2018, Qoala telah bermitra dengan perusahaan asuransi seperti Allianz, Zurich, Chubb, Great Eastern, Tokio Marine. Selain itu juga telah menjadi kerja sama strategis dengan perusahaan digital seperti seperti OYO, Grab, Traveloka, OVO, Dana, Momo menciptakan produk dan pengalaman layanan terbaik selama kurang lebih 3 tahun.

Berbekal pendanaan dari Sequoia Capital, Centauri Fund, Flourish Ventures, Mirae Asset Management, Central Capital Ventura, MassMutual Ventures, dan SeedPlus; Qoala berambisi menjadi perusahaan rintisan insurtech skala regional terbesar di Asia Tenggara pada 2021.

Sebelumnya, Qoala telah lebih dulu memperluas jejak regionalnya ke Malaysia dan Vietnam pada tahun lalu. Sepanjang tahun 2020, Qoala mengklaim telah berkembang 6x lipat di Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Harshet menegaskan, akses asuransi sangat penting, terutama saat terjadi pandemi, untuk melindungi masyarakat yang terkena pandemi Covid-19.

Meski menjadi satu dari kawasan dengan pertumbuhan tercepat secara global selama dekade terakhir, penetrasi asuransi di Asia Tenggara hanya 3,77%, yang hanya separuh dari tingkat penetrasi asuransi global.

Menurut laporan Ernst and Young, tren pasar InsurTech di Asia Tenggara akan terus berubah dengan cepat selama tiga hingga lima tahun ke depan terkait dengan adopsi perubahan teknologi oleh bisnis. Peran dan model bisnis konvensional seperti pencatatan dan verifikasi manual diharapkan segera luntur. Dengan lebih dari 40% penduduk kelas menengah yang belum melek asuransi di Asia Tenggara. Peluang penetrasi bisnis asuransi melalui media teknologi menjadi sangat besar

More Coverage:

Selain Qoala, startup sejenis PasarPolis saat ini juga telah beroperasi di Vietnam dan Thailand. Dengan kondisi pasar yang kurang lebih sama di Indonesia, PasarPolis menarik strategi penetrasi pasar dengan menggandeng platform digital utama di sana dan menawarkan produk asuransi yang terjangkau.

-

Gambar Header: Depositphotos.com

Application Information Will Show Up Here