Lebih Jauh tentang PrivatQ, Layanan yang Memudahkan Pencarian Guru Privat
Menargetkan operasi di enam kota, Jakarta, Jogja, Solo, Surabaya, Semarang, dan Malang
Dunia pendidikan Indonesia selalu mendapatkan tempat di hati banyak orang. Semangatnya jelas, memajukan mutu pendidikan di Indonesia untuk lebih baik lagi. Hal tersebut juga yang tertanam di dua pendiri PrivatQ Ikhwan Catur Rahmawan dan Asep Suryana. Keduanya bahu membahu menyediakan solusi PrivatQ yang digadang-gadang bisa memudahkan penggunanya mengakses pendidikan dan secara umum bisa meningkatkan mutu pendidikan.
PrivatQ sendiri disiapkan untuk memudahkan pengguna mendapatkan guru yang bersedia mengajari secara privat. Pengguna atau juga disebut sebagai siswa nantinya tinggal mendaftar ke platform PrivatQ dan melengkapi beberapa informasi yang diperlukan. Selanjutnya pengguna tinggal memilih guru atau tentor dari daftar yang tersedia.
Kepada DailySocial, Ikhwan menceritakan ide awal terbentuknya PrivatQ muncul sejak 3 tahun silam kala dirinya masih duduk di bangku kuliah. Saat itu ia merasa startup mampu mengubah tatanan model usaha yang selama ini gunakan. Kebetulan Ikhwan juga berprofesi sebagai pengajar privat dan melihat peluang di sektor layanan pencarian guru privat.
“Saya yang pada saat itu berprofesi sebagai pengajar privat melihat kalau transformasi digital seperti ini sebenarnya bisa diterapkan dan berguna dalam banyak bidang, termasuk pendidikan. Saya ingin membuat inovasi teknologi yang menyederhanakan proses pemesanan layanan pendidikan privat dengan hasil yang maksimal. Saya sempat terdorong juga karena pengalaman sebagai pengajar privat yang banyak menemui hambatan--salah satunya dalam pencarian tentor pengganti saat saya mendadak tidak bisa mengajar,“ papar Ikhwan.
Mengenai kualitas layanan
Sebagai layanan online, mulai dari pemesanan hingga pembayarannya, PrivatQ dihadapkan tugas serius menjaga kualitasnya. Salah satu yang berpengaruh adalah kualitas siswa sebagai pemesan dan tentor yang nantinya memberikan pengajaran privat. Menyikapi hal tersebut Ikhwan menjelaskan ada empat tahap seleksi yang harus ditempuh untuk mendaftar sebagai tentor.
Yang pertama adalah seleksi CV yang bisa dilakukan melalui pengiriman email, yang kedua interview dan simulasi pengajaran microteaching. Dua tahap selanjutnya adalah pengumpulan berkas pendukung seperti SKCK dan pelatihan yang dilakukan secara berkala untuk terus menjamin kualitas tentor. Setelah melewati tahapan tersebut barulah tentor dinyatakan aktif dan berhak dipilih oleh siswa.
Sementara itu, mengenai fitur, PivatQ mengedepankan sistem online dan real time sesuai dengan kesepakatan antara siswa dengan tentor. Sebagai layanan baru, PrivatQ akan dihadapkan dengan persaingan dengan layanan sejenis untuk merebut hati masyarakat.
Menanggapi hal tersebut Asep Suryana menyatakan:
“Sebagai sebuah inovasi teknologi di bidang pendidikan, kami dari PrivatQ melihat persaingan dengan semangat keterbukaan. Persaingan akan selalu ada, tetapi itu justru yang akan memunculkan inovasi-inovasi terbaru sesuai kebutuhan masyarakat--seperti dalam proses perencanaan PrivatQ."
Ikhwan menambahkan pihaknya tengah berencana untuk bekerja sama dengan sekolah-sekolah dan pemerintah daerah untuk menggembangkan PrivatQ di masyarakat daerah. Harapannya dengan menyebarluaskan keberadaan PrivatQ masyarakat bisa terbantu dan dimudahkan dalam proses belajar mengajar di uar kelas.
“Harapan kami pemasyarakatan PrivatQ dapat mempermudah proses belajar-mengajar di luar kelas bagi siswa-siswa di daerah Indonesia. Untuk tahun ini, kami berencana mengembangkan layanan di Pulau Jawa. Kami menargetkan pengembangan layanan di enam kota hingga akhir 2017 - Jakarta, Jogja, Solo, Surabaya, Semarang, dan Malang,” tutup Ikhwan.