Mata Uang China: Sejarah Hingga Ciri Khasnya
Mata uang resmi di Republik Rakyat Tiongkok (Tiongkok) adalah Yuan Renminbi (CNY). Mata uang ini sering disebut sebagai "RMB" atau hanya "Yuan".
Mata uang resmi di Cina adalah Renminbi, yang sering disingkat sebagai RMB. Yuan, di sisi lain, adalah unit dasar dari mata uang Renminbi. Jadi sebenarnya yuan dan renminbi merujuk pada hal yang sama.
Renminbi (RMB) secara harfiah berarti "mata uang rakyat" dalam bahasa Mandarin. Ini digunakan untuk mengacu pada sistem mata uang keseluruhan di Cina yang mencakup kertas dan koin serta rekening bank.
Yuan sendiri adalah satuan denominasi utama dalam sistem Renminbi. Dalam praktiknya, istilah "yuan" lebih umum digunakan oleh masyarakat umum saat membicarakan harga barang atau nilai tukar mata uang.
Jadi dapat dikatakan bahwa Renminbi (RMB) adalah nama umum untuk seluruh sistem mata uang Cina, sementara yuan merupakan unit spesifik dalam sistem tersebut.
Sejarah Mata Uang Cina
Sejarah mata uang China sangat kaya dan panjang. Mata uang di China telah ada sejak zaman kuno, dimulai dengan penggunaan bentuk pertama dari mata uang yang dikenal sebagai "shell money" atau "uang kerang". Uang kerang ini terbuat dari cangkang kerang laut dan digunakan sebagai alat tukar pada periode Neolitikum.
Pada abad ke-3 SM, dinasti Qin memperkenalkan bentuk awal dari mata uang logam di China. Logam-logam seperti perunggu dan besi dipotong menjadi bentuk-bentuk tertentu yang disebut "banliang" untuk digunakan sebagai alat pembayaran. Selanjutnya, berbagai dinasti seperti Han, Tang, Song, Ming, dan Qing juga mengeluarkan mata uang mereka sendiri dengan desain-desain unik.
Namun, salah satu tonggak penting dalam sejarah mata uang Cina adalah penerbitan kertas-uangan. Pada abad ke-7 Masehi selama Dinasti Tang Awal (618-907 M), pemerintah mulai menerbitkan sertifikat-sertifikat perdagangan yang dapat ditukarkan dengan barang-barang bernilai setara. Ini merupakan langkah awal menuju pengenalan sistem fiat money (mata ujung tanpa nilai intrinsik).
Selama beberapa abad berikutnya hingga Dinasti Yuan (1271-1368 M) pimpinan Kublai Khan - cucu Genghis Khan - mencetak jumlah besar banknote dalam denominasi berbeda-beda untuk menggantikan logam-logam mulia tradisional.
Selanjutnya pada tahun 1368, Dinasti Ming mengeluarkan mata uang resmi pertama yang dikenal sebagai "Da Ming Baochao". Pada masa ini, uang logam dan kertas-uangan beredar secara bersamaan. Mata uang ini terus berkembang hingga akhirnya menjadi lebih standar selama Dinasti Qing (1644-1912 M).
Selanjutnya pada abad ke-20, setelah Revolusi Xinhai pada tahun 1911 yang mengakhiri kekaisaran terakhir di Cina, Republik Tiongkok didirikan dan mereka mulai mencetak mata uang nasional mereka sendiri.
Pada era modern saat ini, China menggunakan mata uang Renminbi (RMB) atau Yuan sebagai mata uang resmi negara tersebut. RMB terdiri dari kertas-uangan dalam denominasi berbeda serta koin-koin logam. Pemerintah China juga telah meluncurkan serangkaian reformasi untuk memperkuat posisi yuan di pasar internasional.
Sejarah mata uang China merupakan cerminan perjalanan panjang bangsa China dan perkembangan ekonomi serta sistem moneter mereka sepanjang berabad-abad.
Apa Itu Mata Uang Renminbi
Mata uang Renminbi adalah mata uang resmi Republik Rakyat Tiongkok (RRT), yang juga dikenal sebagai yuan. Istilah "Renminbi" secara harfiah berarti "mata uang rakyat" dalam bahasa Mandarin. Mata uang ini digunakan di Tiongkok daratan, dan memiliki kode ISO 4217 CNY (China Yuan) atau sering disebut juga sebagai RMB.
Renminbi terdiri dari beberapa satuan denominasi, termasuk kertas dan logam. Satu unit Renminbi dibagi menjadi 10 jiao atau 100 fen. Namun, saat ini penggunaan fen relatif jarang, sedangkan jiao lebih umum digunakan dalam transaksi sehari-hari.
Renminbi telah mengalami perubahan signifikan selama bertahun-tahun dalam upaya pemerintah Tiongkok untuk memperkuat posisi ekonominya di pasar internasional. Pada tahun 2005, pemerintah Tiongkok mulai mengendalikan nilai tukar Renminbi dengan memperkenalkan sistem nilai tukar yang dikendalikan secara terbatas oleh bank sentralnya.
Sejak itu, kebijakan devaluasi dan revaluasi dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar Renminbi serta mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Meskipun ada beberapa batasan pada konversi mata uang asing ke Renminbi di luar wilayah Tiongkok daratan, namun penggunaan mata uang ini semakin meningkat dalam perdagangan internasional dan investasi global.
Perkembangan ekonomi China yang pesat membuat Renminbi semakin penting dalam konteks keuangan global. Mata uang ini telah menjadi salah satu dari beberapa mata uang yang dijadikan cadangan devisa oleh bank sentral negara-negara lain.
Keunikan Mata Uang Cina Dibandingkan Mata Uang Negara Lain
Mata uang Cina, yang dikenal sebagai Renminbi (RMB) atau Yuan, memiliki beberapa keunikan dibandingkan dengan mata uang negara lain. Berikut adalah beberapa keunikan dari mata uang Cina:
- Pengendalian oleh Pemerintah
Mata uang Cina dikendalikan secara ketat oleh pemerintah melalui Bank Rakyat China. Pemerintah memiliki pengaruh besar dalam menentukan nilai tukar dan mengatur aliran modal masuk dan keluar negara.
- Nilai Tukar Tetap
Sejak 1994 hingga 2005, mata uang Cina terikat pada nilai tukar tetap terhadap dolar AS dengan batas fluktuasi tertentu. Namun sejak itu, pemerintah Cina telah memberlakukan sistem "managed float" di mana mereka memperbolehkan yuan berfluktuasi dalam kisaran tertentu.
- Kebijakan Kontrol Modal
Pada tahun 2016, pemerintah Cina menerapkan kebijakan ketat untuk mengontrol aliran modal masuk dan keluar negara guna menjaga stabilitas ekonomi domestiknya.
- Keberlanjutan Ekonomi Kuat
Mata uang Cina merupakan salah satu mata uang yang digunakan dalam perdagangan internasional yang signifikan sehingga memberikan dampak global yang besar pada pasar finansial dunia.
- Penggunaan Luas di Dalam Negeri
Selain menjadi mata uang resmi di Republik Rakyat Tiongkok (Cina), yuan juga banyak digunakan di wilayah administratif istimewa Hong Kong dan Macau.
- Potensi Pengaruh Global yang Meningkat
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Cina yang pesat, yuan semakin mendapatkan perhatian sebagai mata uang cadangan internasional dan digunakan dalam transaksi perdagangan bilateral antara Cina dan negara-negara lain.
- Sifat Non-Konvertibilitas
Meskipun ada upaya untuk meng internasionalisasi yuan, mata uang ini masih memiliki sifat non-konvertibel secara penuh di beberapa aspek keuangan seperti modal bebas dan akun modal.
Keunikan-keunikan ini mencerminkan perannya sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia yang signifikan serta pengaruh besar pemerintah Cina dalam mengontrol aliran keuangan domestiknya.
Nah, itulah artikel mengenai mata uang Cina. Semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuanmu tentang mata uang dari berbagai negara.