1. Startup

Moladin Resmikan Lini Bisnis Multifinance untuk Perkuat Ekosistem Mobil Bekas

Merupakan hasil akuisisi Pro Car Multifinance yang rampung pada Maret 2023

Moladin Group memperkenalkan anak usaha terbaru PT Moladin Finance Indonesia (MOFI) yang bergerak di bidang pembiayaan. Kehadiran bisnis baru ini diyakini dapat memperkuat ekosistem mobil bekas, lantaran tingginya kebutuhan pembiayaan di industri tersebut.

Dalam konferensi pers yang digelar hari ini (21/6), SVP Lending Moladin Mulyadi Tjung menjelaskan, pihaknya mengambil alih mayoritas saham di PT Pro Car International Finance (Pro Car). Izin berhasil dikantongi dari OJK pada akhir Februari 2023 dan transaksi rampung pada satu bulan kemudian. Tidak disebutkan nominal transaksi ini.

"Jajaran direksi MOFI saat ini masih diduduki oleh direksi lama, namun tidak menutup kemungkinan ada perubahan ke depannya," terangnya.

Menurutnya, kehadiran MOFI di ekosistem Moladin akan memberikan nilai tambah bagi para penggunanya, tidak hanya konsumen akhir namun juga para agen dan diler rekanan Moladin yang membutuhkan akses pendanaan. Oleh karenanya, ekosistem di Modalin jadi target konsumen pertama untuk perilisan awal MOFI ini.

Pada tahap awal ini, seperti kebanyakan perusahaan pembiayaan lainnya, MOFI fokus pada pemenuhan kebutuhan konsumen, baik untuk produktif melalui pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja, maupun kebutuhan konsumtif melalui pembiayaan multiguna.

"Karena untuk melengkapi ekosistem used car tidak terlepas dari kebutuhan pembiayaan di seluruh supply chain-nya, diler butuh pembiayaan inventory sampai jual ke end user juga butuh pembiayaan. Ada agen juga yang butuh untuk modal kerja, multiguna, yang bisa direfensikan ke MOFI."

Tantangan

Sebagai pendatang baru di industri pembiayaan, MOFI menyadari realita bahwa pentingnya sumber dana yang murah agar bisa memberikan tenor yang kompetitif di pasar. Sejauh ini, perusahaan masih mengandalkan sumber dana dari ekuitas sendiri yang dikombinasikan dari perbankan lokal dan internasional.

Meskipun begitu, sembari bangun reputasi yang baik, perusahaan mengusung pendekatan teknologi yang kuat untuk bangun pengalaman konsumen yang lebih baik dan efisien.

"Perusahaan baru ubah nama di April, jadi kami masih bayi belum bisa disamakan dengan yang sudah dewasa. Kami masih bangun reputasi, sehingga cost of fund kami memang yang belum terbaik. Jadinya kami mengutamakan persaingan bukan dari suku bunga, target kami bangun fondasi supaya bisa kasih consumer experience yang lebih baik," kata Mulyadi.

Dijelaskan lebih jauh, setiap leads pengajuan pinjaman yang masuk dari ekosistem Moladin, akan diolah di internal untuk e-KYC, termasuk pengecekan SLIK dan data skoring alternatif lainnya. Selanjutnya, akan ditinjau ke lapangan untuk verifikasi lanjutan, sebelum pengajuan disetujui.

"Credit engine ini dipakai untuk diler dan calon konsumen MOFI. Kami bangun teknologi ini secara efisien karena pakai building blocks. Yang mana, secara prinsip dan service, credit engine ini bisa digunakan untuk dua vertikal bisnis yang berbeda," tambah Chief Product Office Moladin Praz Perkasa.

Teknologi tersebut, tidak hanya memudahkan dari sisi perusahaan tapi juga konnsumen itu sendiri. Karena proses pengajuannya jadi lebih simpel, hanya membutuhkan kartu tanda penduduk (KTP), surat tanda nomor kendaraan (STNK), dan kartu keluarga (KK). Saat ini, pengajuan pinjaman tersedia melalui dua channel, yakni situs resmi Moladin dan melalui agent Moladin.

"Ke depannya kami masih eksplorasi strategi omnichannel untuk konsumen, mana yang paling mudah untuk hubungi kita. Misalnya dengan AI voice bot bisa telepon kita untuk dapat info dan diproses otomatis, atau chat ke WhatsApp untuk bisa langsung simulasi pinjamannya dan langsung upload dokumen yang dibutuhkan," tambahnya.

Mengenai pencapaian Moladin, diklaim perusahaan telah mengumpulkan lebih dari 150 ribu agent Moladin dan lebih dari 6 ribu mitra diler. Sementara itu, telah menjalin kemitraan dengan 24 perusahaan pembiayaan.

More Coverage:

Pada Februari kemarin pula, perusahaan merumahkan 11% atau sekitar 360 karyawan. Alasannya karena penyesuaian strategi demi mencapai bisnis keberlanjutan dalam jangka panjang.

Aksi akuisisi perusahaan pembiayaan

Sebagai catatan, aksi startup mengakuisisi perusahaan pembiayaan terbilang marak di Indonesia. Ketertarikan ini lantaran karena mereka dapat menyentuh produk pinjaman dan pembiayaan yang lebih komprehensif. Dukungan teknologi dan lisensi yang dikantongi, memungkinkan para startup menawarkan produk pembiayaan dengan pendekatan baru dan ke lebih banyak sektor industri.

Berikut rangkuman perusahaan pembiayaan yang diakuisisi startup:

  1. Atome akuisisi PT Mega Finadana Finance (kini bernama PT Atome Finance Indonesia)
  2. Kredivo akuisisi PT Swarna Niaga Finance (kini bernama PT FinAccel Finance Indonesia)
  3. Traveloka akuisisi PT Malacca Trust Finance (kini bernama PT Caturnusa Sejahtera Finance)
  4. Modalku akuisisi PT Buana Sejahtera Multidana (kini bernama PT Modalku Finansial Indonesia)
  5. Xendit akuisisi PT Globalindo Multi Finance
  6. Honest akuisisi PT Sahabat Finansial Keluarga (kini menjadi PT Honest Financial Technologies
  7. GoTo akuisisi PT Rama Multi Finance (kini bernama PT Multifinance Anak Bangsa)
Application Information Will Show Up Here