MOX Sajikan Layanan "Video-On-Demand" Khusus untuk Film Indonesia
Biaya yang dikenakan untuk menonton adalah Rp 15.000 dalam jangka waktu 7 hingga 30 hari
Dewasa ini, masyarakat Indonesia telah memiliki banyak pilihan layanan streaming konten film, mulai dari HOOQ, iFlix, hingga Netflix. Tapi, tak banyak yang menghadirkan konten film Indonesia dalam layanannya secara lengkap selain HOOQ yang beberapa waktu lalu berani mengklaim sebagai layanan video on demand (VOD) dengan koleksi film Indonesia terbanyak. Kesempatan ini yang coba diambil oleh MOX, layanan VOD berbayar yang fokus menyajikan film-film Indonesia.
MOX adalah layanan VOD yang fokus menyajikan konten berupa film-film Indonesia. Dalam situs resminya, MOX memposisikan diri sebagai gudangnya film Indonesia dan mengklaim telah memiliki lebih dari 300 koleksi film Indonesia di layanannya. Selain melalui laman situsnya, MOX juga dapat diakses melalui aplikasi mobile untuk platformAndroid dan iOS.
Pengalaman menggunakan MOX
Saya mengetahui layanan MOX pertama kali dari SMS operator telekomunikasi yang masuk ke nomor yang saya gunakan. Secara fungsi untuk menonton dan mencari konten film, ketika pertama kali saya mencobanya, tidak ada masalah yang terlalu berarti yang saya rasakan.
Sebagai pengguna terdaftar, Anda bisa mengakses menu yang terdapat pada pojok kiri atas aplikasi untuk mencari konten film. Di sana, MOX meletakkan fitur pencarian dan menu film yang terdiri dari Film Terbaru, Film Premium, dan Kategori Film (Horror, Komedi, Keluarga, Drama, dan Klasik).
Di samping itu, MOX juga menambahkan menu Di Balik Layar yang memungkinkan pengguna mengakses konten video di balik layar pembuatan film dari beberapa film Indonesia yang ada di MOX untuk meningkatkan kepuasan penggunanya.
Satu hal yang disayangkan adalah tidak tersedianya pilihan kualitas video. Ketika Anda menonton konten video di MOX, Anda tidak akan menemukan pilihan untuk memutarnya dalam format High Definition atau Low Resolution.
Beberapa hal yang harus ditingkatan
Meski secara keseluruhan layanan MOX memang layak digunakan, namun ada beberapa kendala yang saya juga sempat rasakan ketika menggunakannya. Salah satunya adalah kendala login dalam aplikasi.
Dalam salah satu laman aplikasinya, MOX menjelaskan bahwa layanan ini merupakan program eksklusif khusus pelanggan Indosat Ooredoo yang dapat diakses melalui 8121#. Sayangnya, ketika saya mencoba aplikasi ini tidak ada pilihan memasukan nomor telepon sebagai pelanggan Indosat untuk menikmati layanan MOX. Pilihan ini hanya tersedia di situs mobile mereka ketika itu.
Tapi, kendala ini sekarang sudah diperbaiki MOX dalam pembaruan aplikasi mereka dan kini pelanggan Indosat bisa masuk ke layanan dengan menggunakan nomor telepon yang digunakan.
Kendala lainnya yaitu terkait skema pembayaran. Untuk menikmati konten film di MOX, pengguna akan dikenakan biaya sebesar Rp 15.000 per bulan atau per film. Sedangkan pengguna Indosat Ooredoo dikenakan biaya Rp 11.000 per bulan atau per film. Pembayarannya sendiri dapat dilakukan melalui skema carrier billing. Tapi, kenyataannya tidak sepenuhnya seperti itu.
Dalam layanan MOX, hanya film-film Indonesia yang masuk dalam daftar Film Terbaru dan Film Premium saja yang perlu dibayar terlebih dahulu. Biaya yang dikeluarkan adalah Rp 15.000 untuk satu film dengan jangka waktu tujuh hari. Sedangkan pilihan Rp 15.000 untuk semua film dalam satu bulan tidak dapat saya temui hingga tulisan ini dibuat. Di sisi lain, sebagian besar film lawas di MOX juga ternyata dapat diakses secara gratis tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.
Layanan MOX memang masih baru dan masih perlu banyak berbenah di berbagai sisi untuk kemudahan penggunaan. Sejauh ini, layanan yang fokus dengan menyediakan konten film lokal secara legal yang akan bersaing kuat dengan MOX adalah HOOQ dengan skema pembayaran Rp 49.500 per bulan.