GDILab Berencana "Spin Off" Gnews dan Jalin Kemitraan dengan Digital Associates Thailand
Gnews di-spin off agar bisa lebih fokus dengan pengembangan bisnisnya
GDILab memiliki dua informasi penting yang disampaikan melalui DailySocial. Pertama adalah penandatanganan kemitraan dengan Digital Associates Co.Ltd. (DA), sebuah perusahaan Thailand yang menyediakan layanan analisis. Yang kedua adalah rencana spin off layanan Gnews untuk membantunya lebih fokus terhadap pengembangan bisnis.
Tanggal 24 Juni lalu, GDILab baru saja menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Digital Associates Co.Ltd. (DA), sebuah perusahaan Thailand yang menyediakan layanan analisis. Diwakili oleh Co-Founder Billy Boen, penandatanganan yang diadakan di Bangkok tersebut menghasilkan dua kesepakatan penting, yaitu dihadirkannya solusi DA ke Indonesia dan dibawanya teknologi Genesis GDILab ke Thailand. Masing-masing produk akan berperan saling melengkapi satu sama lain.
Kabar terbaru lain juga terkait dengan salah satu produk bagian dari GDILab yang kini terus berkembang, Gnews. Disampaikan oleh CEO Gnews Yopie Suryadi, Gnews kini akan memutuskan untuk berdiri sendiri sebagai perusahaan dengan dalih agar jauh lebih fokus dengan pengembangan bisnisnya. GDILab sendiri akan terus mengepakkan sayap dengan produk analytics-nya.
“Setelah kami mengikuti Collision Conference bulan Mei lalu di Las Vegas, tanggapan atas Gnews ini positif sekali. Di dalam meeting dengan Twitter di headquarter-nya, mereka menyampaikan bahwa Gnews adalah problem solver untuk keluhan konten yang terlalu banyak dan tidak relevan di Twitter itu sendiri,” ungkap Yopie menceritakan latar belakang keyakinannya untuk men-spin off Gnews menjadi sebuah perusahaan sendiri.
Yopie melanjutkan, “Setelah meeting board of directors, kami memutuskan agar Gnews berdiri sendiri supaya bisa jauh lebih fokus, dengan saya sebagai CEO Gnews. GDILab sendiri akan lebih fokus lagi dalam mengembangkan produk-produk analytics-nya dengan peran Billy Boen sebagai CEO GDI Analytics. Jelas akan makin seru lagi ke depannya nih.”
Setelah sukses melakukan pembaruan versi 2.1, Gnews kini juga terlihat makin matang dari sisi platform. Yopie mengungkapkan bahwa timnya mengusahakan untuk selalu melakukan pembaruan di versi Android dan iOS per dua minggu. Beberapa pembaruan terakhir yang cukup signifikan adalah kini pengguna tidak harus log in dengan menggunakan Twitter dan juga pengguna juga dapat langsung menikmati kata kunci populer di Gnews.
Inovasi menjadi harga mati untuk digalakkan oleh Gnews. Beberapa waktu lalu juga tersiar kabar tentang Project Lightning besutan Twitter. Sepintas fitur yang disuguhkan mirip dengan kapabilitas yang dimiliki oleh Gnews. Tim Gnews sendiri tidak ambil pusing.
“Dari sisi positifnya, paling tidak Gnews yang kami buat dari Juli 2014 lalu berada di jalur yang benar, dan memang merupakan sebuah solusi konten di Twitter. Saat ini kami belum dapat menginfokan apa strategi yang telah kami putuskan, namun yang pasti, kami tetap membangun Gnews sesuai roadmap kami. Dengan dukungan dengan Genesis Technology di back end, kami percaya gnews memiliki kelebihan sendiri,” ungkap Yopie mengenai hal ini.