Startup Edtech Rolmo Meluncur, Tawarkan Konsep Belajar dari "Role Model" di Berbagai Bidang
Juga terapkan pembelajaran dengan teknologi 360° VR/AR
Pandemi telah mengakselerasi platform edutech di tanah air. Bukan hanya yang menyasar pendidikan formal, namun juga pendidikan informal secara meluas. Mulai dari edukasi mengenai finansial dan investasi, bahasa pemrograman, hingga parenting. Salah satu platform lokal yang kemudian tertarik untuk berkontribusi kepada sektor edukasi informal adalah Rolmo.
Kepada DailySocial, Founder Rolmo Jonathan Aditya mengungkapkan, meskipun memiliki cara kerja yang serupa dengan kebanyakan platform edtech, namun pendekatan konten mereka berbeda, yakni dengan menitikberatkan pada sosok role model. Sebagai contoh, di platform terdapat kelas dari Andra Matin yang berisi pengalaman, ilmu, dan pembelajaran hidupnya dalam berkarier sebagai arsitek.
"Di Indonesia hingga kini masih sedikit sekali pilihan belajar untuk meraih kesuksesan dan tujuan hidup dari pengalaman, kesalahan, dan saran dari para role model. Mayoritas, solusi yang ada sekarang yaitu menawarkan pembelajaran keteknikan, yang dapat ditemukan di platform berbayar maupun gratis. Kami yakin bahwa solusi ini [Rolmo] diterima dengan baik, terutama oleh masyarakat di rentang usia produktif," kata Jonathan.
Selain di Indonesia, Rolmo berharap platform mereka bisa digunakan di negara lainnya. Hal tersebut yang kemudian menjadikan platform tidak hanya berupa situs, namun juga berupa aplikasi. Rolmo juga telah dilengkapi dengan terjemahan dalam 12 bahasa dalam setiap kursus yang diluncurkan.
Bersama dengan pendiri lainnya yaitu Johanes Adika, Rolmo diharapkan bisa menjadi platform pilihan bagi masyarakat luas yang ingin menambah ilmu, belajar langsung dari tokoh idola mereka.
"Lewat Rolmo, kami ingin membuka kesempatan bagi sebanyak mungkin individu untuk memiliki akses edukasi yang baik. Hal utama lain yang juga ingin dicapai oleh Rolmo adalah menciptakan kesetaraan peluang bagi siapa pun untuk bisa mendapatkan pembelajaran dari para role model tersebut. Kami percaya bahwa dengan bisa belajar dari para role model, setiap orang bisa meraih tujuan mereka,” kata Johanes.
Pemanfaatan teknologi VR/AR
Untuk saat ini pengguna bisa melakukan pembelian untuk masing-masing pilihan kursus. Setelah melakukan pembelian, pengguna dapat mengaksesnya selama satu tahun. Menggunakan metode video base learning, setiap pengguna bisa mengaksesnya melalui smartphone dan desktop. Tidak hanya berupa video, Rolmo juga memberikan pengalaman yang lebih intim menggunakan teknologi 360° Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR).
Dengan menerapkan 360° VR bisa mendekatkan pengguna dengan role model. Sebelumnya Rolmo juga telah mengaplikasikannya di berbagai kasus, salah satu contohnya pada kursus oleh Andra Matin. Pengguna diajak berkeliling di salah satu bangunan yang didesain oleh Andra Matin. Pengguna dapat melihat sekeliling, seakan-akan berada di sana.
Dalam lima tahun ke depan, Rolmo melihat penggunaan AR dapat dinikmati tidak hanya melalui smartphone, tetapi juga dengan alat perangkap baru seperti kacamata.
More Coverage:
"Kami sadar tidak setiap orang memiliki dana, akses dan waktu untuk dapat melihat dan bertemu langsung dengan Andra Matin. Penerapan AR akan membantu visualisasi materi pembelajaran secara tiga dimensi. Salah satu contohnya yaitu pengguna dapat melihat maket proyek Andra Matin," kata Jonathan.
Ke depannya Rolmo juga akan menambah materi pembelajaran dari role model lain dari bidang lain seperti desain interior, desain grafis, desain produk, bisnis, fesyen, fotografi, film, musik, dan lainnya.
"Tahun ini kami menargetkan untuk bisa menghadirkan lebih dari 20 role model di berbagai bidang. Kami juga berencana melakukan penggalangan dana tahap pre-seed," kata Jonathan.