1. Startup

Startup “SaaS Supply Chain” Advotics Kembali Terima Pendanaan dari East Ventures [UPDATED]

Dana akan dimanfaatkan untuk perluas cakupan solusi ke pasar UKM dan ekspansi tim sales

Advotics selaku startup SaaS supply chain untuk brand dan UKM, hari ini (02/3) mengumumkan perolehan pendanaan senilai $2,75 juta (hampir 40 miliar Rupiah) yang dipimpin East Ventures, investor sebelumnya yang memimpin saat putaran tahap awal pada Mei 2019. Dana segar akan dimanfaatkan untuk perluas cakupan solusi ke pasar UKM dan ekspansi tim sales.

Advotics menyediakan solusi SaaS yang membantu brand untuk memahami, memonitor, dan mengelola sistem rantai pasok mereka dengan menyediakan platform yang terintegrasi di seluruh titik distribusi.

Co-Founder & CEO Advotics Boris Sanjaya menuturkan, Indonesia adalah pasar yang besar bagi bisnis solusi teknologi untuk korporasi. Diestimasi nilai pasar peranti lunak di negara ini mencapai $3 miliar dan angka ini akan terus membesar seiring makin banyaknya perusahaan yang bergerak ke arah digitalisasi.

“Ada jutaan perusahaan manufaktur dan distribusi di Indonesia, dari perusahaan kecil hingga perusahaan raksasa. Kami percaya, pasar peranti lunak untuk korporasi di Indonesia akan terus tumbuh seiring dengan makin banyaknya perusahaan yang bergabung dalam tren transformasi digital,” ucapnya dalam keterangan resmi, Selasa (2/3).

Di satu sisi, saat ini  pembatasan mobilitas sebagai dampak dari pandemi menimbulkan beragam tantangan bagi perusahaan yang masih bergantung sepenuhnya kepada petugas di lapangan untuk memantau dan mengelola distribusi. Kendala tersebut membuat mereka menyadari kebutuhan yang mendesak atas sistem manajemen distribusi dan pengecer, solusi yang ditawarkan oleh Advotics.

Boris mengungkapkan, saat ini perusahaan telah bekerja sama dengan lebih dari 70 perusahaan yang bergerak di berbagai sektor industri, seperti FMCG, otomotif, dan material konstruksi. Mereka datang dari level UKM hingga korporasi multinasional, di antaranya Exxonmobil, Danone, Reckitt Benckiser, Sampoerna, Kalbe, dan Mulia Group.

Advotics memiliki sembilan produk SaaS yang menyediakan beragam solusi yang bisa diterapkan di tahapan produksi, pergudangan, dan distribusi. Dengan menggunakan kode QR yang dicetak dalam kemasan produk, mereka membantu brand dalam melacak pergerakan barang di tiap titik distribusi, termasuk informasi mengenai aktivitas tim sales dan kekosongan stok. Perusahaan juga telah mengembangkan sistemnya dengan menyertakan solusi untuk inventory, routing, dan collection.

“Advotics juga mampu memberikan solusi atas permasalahan rantai pasok yang telah lama menyulitkan perusahaan dalam hal operasi di gudang, efisiensi jalur pengiriman barang, dan pengiriman tim sales dengan memanfaatkan teknologi canggih,” tambah Co-Founder & CPO Advotics Jeffry Tani.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, dana segar akan digunakan untuk memperluas cakupan solusi ke pasar UKM, yakni dengan menyediakan sistem online-to-offline yang terintegrasi. Selain itu, sebagian porsi sisanya akan digunakan untuk ekspansi tim sales perusahaan.

Co-Founder & CTO Advotics Hendi Chandi menyampaikan, perusahaan saat ini sedang membangun platform yang menghubungkan brand dengan titik rantai pasok yang berada di luar ekosistem modern. “Berbekal pengalaman kami dalam menyediakan solusi praktis menggunakan teknologi mutakhir, kami percaya diri bahwa solusi Advotics siap guna, mudah digunakan, dan selalu terkoneksi membantu UKM lebih kompetitif.”

More Coverage:

Dalam sambutannya, Co-Founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca turut memberikan tanggapannya. “Tim Advotics tidak hanya mampu bertahan di tengah pandemi, tetapi makin kuat. Kami percaya diri pendanaan ini akan mempercepat pencapaian misi Advotics, yakni digitalisasi ekosistem rantai pasok dan distribusi Indonesia.”

-

*Kami menambahkan informasi terkait nominal pendanaan.