1. Startup

Bisnis Telemedisin Tumbuh Positif, Alodokter Klaim Capaian Profit Tahun Ini

Pengguna aktif bulanan Alodokter mencapai 30 juta orang, didukung dengan 1000 dokter umum dan 500 dokter spesialis, serta 1500 rumah sakit dan klinik

Terdorong adopsi layanan telemedisin selama pandemi, bisnis Alodokter tumbuh subur dan mengklaim telah mencapai posisi laba tahun ini.

“Sudah profit official mulai tahun ini, tahun depan mau profitable lebih besar lagi. Bisnis Alodokter ini sangat berhubungan satu sama lain karena berbentuk ekosistem, makanya monetisasi kami saling bersinergi,” ucap Co-founder dan Presiden Direktur Alodokter Suci Arumsari kepada DailySocial.id.

Kontribusi pendapatan dari bisnis telemedisin disebutkan mencapai 30%-40% per bulannya. Kemudian sisanya datang dari buat janji konsultasi, Aloshop, Aloproteksi, dan iklan content marketing. Keseluruhan ekosistem produk dan layanan ini saling memberikan kontribusi bisnis yang positif terhadap perusahaan.

“Bisnis yang efektif dan efisien itu landasan utama di Alodokter. Kita benar-benar fokus sama apa yang mau dikerjakan, visi-misi jelas, InsyaAllah karyawan akan paham.”

Menurut Suci, jumlah tenaga kerja yang efisien juga disebut mampu membuat struktur Alodokter lebih ramping. Pihaknya justru tidak banyak menambah talenta baru pada saat bisnis tumbuh-tumbuhnya sepanjang pandemi kemarin. Jumlah karyawan di Alodokter terhitung sebanyak 350 orang, keseluruhannya adalah talenta lokal.

Ekosistem menyeluruh

Suci menuturkan, medis dan teknologi adalah dua aspek penting yang selalu diutamakan perusahaan sejak awal berdiri di 2014. Bila telemedisin tidak dibarengi teknologi, maka hasilnya tidak akan efektif. Contohnya, saat chat dokter tapi balasnya lama.

Berkaitan dengan itu pula, dibarengi dengan riset yang terus-menerus, Alodokter berinovasi meningkatkan layanan telemedis agar semakin memudahkan pengguna dan dokter dengan memanfaatkan teknologi terkini. Contohnya: rekam medis elektronik (Electronic Medical Record/EMR), Alni --asisten virtual interaksi percakapan dengan dokter bertenaga AI, tes batuk (remote diagnostic) bekerja sama dengan ResApp.

Diklaim ketiga inovasi ini membuat proses telemedisin jadi lebih cepat penanganannya. Alni misalnya, dikembangkan sebagai clinical decision tool yang mampu berinteraksi dengan pasien terkait kondisi kesehatan, untuk langkah awal konsultasi dan membantu alur kerja dokter dalam penanganan pasien. Alni juga sudah terhubung dengan EMR.

“Alni bukan menggantikan dokter tapi sebagai asisten, dokter tetap memutuskan diagnosis akhirnya. Alni jadi signifikan buat dokter karena lebih efisien dan mempercepat waktu.”

Sementara, tes batuk ResApp ini juga ditenagai AI dapat mendeteksi suara batuk melalui smartphone pengguna. Fitur ini akan membantu dokter melakukan pemeriksaan secara remote dengan mencocokkan ciri-ciri dari suara batuk berdasarkan enam diagnosis: infeksi paru, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), ISPA, batuk rejan, dan bronkitis. Tes ini punya tingkat efisiensi 95%-97%.

“Tes batuk ini hanya bisa dipakai oleh pasien yang mendapat rekomendasi dari dokternya. Metode ini juga dipakai oleh dokter saat mengambil tindakan konvensional di rumah sakit, tapi lebih efisien karena dilakukan dari smartphone pengguna saja.”

Untuk mendukung ketiga fitur ini tetap relevan, tim Alodokter rutin membuka jalur komunikasi dengan ekosistem (pasien, dokter, industri).

“Riset itu penting agar kita punya produk yang relevan. Kalau buat bisnis tidak bisa dari apa yang saya/kita rasa bisa. Tapi lihat dari pasar butuh atau enggak. Selain itu riset [harus kontinu] baik sebelum dan setelah produk di-launch.”

Ekosistem telemedisin di Alodokter disebutkan telah menyeluruh, dari buat janji konsultasi, Aloshop, artikel medis, hingga Aloproteksi. Keseluruhan produk mendukung ambisi perusahaan menjadi pemain telemedis terdepan di Indonesia. Bahkan ke depannya, inovasi akan terus dilakukan untuk mendukung ambisi tersebut.

“Alodokter dari dulu tidak tiba-tiba buat klinik karena saya sendiri benar-benar fokus ingin memberikan informasi, telemedisin, booking, Aloproteksi, Aloshop. Kita di situ saja. Sebab bisnis online yang terpenting itu adalah kepercayaan, bagaimana refleksi masyarakat terhadap kita.”

Berkaitan dengan ekosistem pula, Alodokter meluncurkan Alomedika pada 2018. Alomedika adalah platfom komunitas digital dokter yang memungkinkan mereka untuk mengakses informasi medis terkini dan bertukar ilmu dengan sesama rekan dokter. Diklaim hingga kini, Alomedika telah menaungi lebih dari 95 ribu dokter se-Indonesia.

Fitur-fitur yang dikembangkan di platform ini, di antaranya: personalisasi Home Feed, Konten Diskusi, Follow, E-course, dan Specialist only post. “Alomedika ini online university untuk dokter karena biasanya mereka yang mau lulus pasti cari informasi medisnya di sini.”

Disebutkan pengguna aktif bulanan Alodokter mencapai 30 juta orang, mayoritas penggunanya adalah kelompok usia produktif berusia 18-35 tahun. Didukung pula dengan 1.000 dokter umum dan 500 dokter spesialis, serta 1.500 rumah sakit dan klinik tersebar di seluruh Indonesia. Para dokter yang bergabung ini minimal memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih aktif.

Mengedepankan transparansi

Suci menuturkan bisnis online seperti Alodokter harus mengedepankan transparansi dengan membuka jalur komunikasi dengan seluruh ekosistem, baik saat menyajikan informasi, obat-obatan, perawatan, dan lainnya. Berbagai inisiatif di lakukan demi memancing umpan balik, baik itu kritik dan saran.

Perusahaan menyiapkan tim customer service 24/7 yang dapat dihubungi kapan saja. Bahkan kantor Alodokter juga terbuka untuk pengguna yang ingin bertemu langsung dengan tim, menyampaikan keluh kesahnya.

Selanjutnya, pada tahun lalu, Alodokter mengumumkan Medical Board yang berisi profesional di dunia medis, ada yang berasal dari dokter, professor, dan berbagai macam asosiasi. Peran mereka cukup vital karena memastikan Alodokter memberikan pelayanan yang terpercaya dan memenuhi standar medis.

Lalu melakukan pertemuan regular untuk mengevaluasi dan membahas kinerja program dan fitur-fitur yang diluncurkan Alodokter, dari sisi medis dan pandangan kedokteran. “Medical board itu tugasnya untuk cek kita, kritik kita, dan beri masukan. Mereka semua objektif. Jadi ada penilaian khusus mengenai pelayanan kita. Ini inisiatif kita sendiri dan pertama.”

Seluruh artikel yang dipublikasi di Alodokter juga disupervisi langsung oleh tim penasihat ini demi memastikan keakuratan informasi. Menariknya, channel ini juga masuk ke dalam langkah monetisasi di Alodokter. Selain artikel berbayar, bentuk iklan di Alodokter juga bisa berupa aktivitas live di Instagram.

Untuk tetap menjaga kredibilitas dan profesionalitas, setiap artikel berbayar yang dibayar oleh brand, bagus atau tidaknya produk dari brand tersebut, ditentukan langsung oleh dokter.

“Karena kami mau mengembalikan semua keputusan akhir di tangan pasien, kepercayaan itu nomor satu. Kita enggak mau berikan sesuatu yang belum tervalidasi oleh dokter kita sendiri. Aturan beriklan di kita itu spesifik, tapi banyak brand besar yang mau gabung untuk berikan edukasi.”

More Coverage:

Karena strategi organik, berdampak pula pada pencarian artikel berdasarkan SEO yang tinggi di mesin pencarian Google. Alodokter tidak perlu menganggarkan bujet belanja iklan agar masuk ke urutan teratas di laman pertama.

Mengutip dari Semrush, situs Alodokter dikunjungi hingga 41,3 juta kali (organic) pada Oktober 2023. Sementara paid search traffic hanya 112 kali. Rata-rata durasi kunjungan sekitar 7 menit dengan bounce rate 85,37%.

Alodokter bersaing ketat dengan Halodoc. Dalam kurung waktu yang sama, situs Halodoc dikunjungi hingga 59,6 juta kali (organic) dan 6 kali (paid). Tapi rata-rata durasi kunjungan lebih rendah dari Alodokter, yakni sekitar 6 menit dengan bounce rate lebih tinggi, yakni 91,15%.

“Hampir semua SEO di artikel kami itu alami. Google itu pintar, semakin banyak orang cari, maka Google enggak mungkin menurunkan artikelnya. Jadi semuanya organik karena kita sangat berdedikasi pada keselamatan pasien.”

Dalam menjaga keamanan data pengguna, perusahaan sudah tersertifikasi oleh ISO 27001, yakni standar internasional untuk sistem manajemen kemanan informasi. Salah satu manfaat utama dari patuh terhadap ISO 27001 adalah perlindungan data dan informasi sensitif.

Standar ini membantu perusahaan mengidentifikasi aset informasi yang penting dan mengimplementasikan kontrol yang sesuai untuk melindungi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi tersebut.

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again