Kurio Peroleh Pendanaan Seri B Senilai 67 Miliar Rupiah dari Gunosy Jepang
Founder dan CEO Kurio David Wayne Ika berbincang soal pendanaan, kondisi saat ini, dan masa depan Kurio
Pertengahan tahun 2015, Pendiri dan CEO Kurio David Wayne Ika mengunjungi Tokyo, Jepang, untuk bertemu dengan 9 investor potensial. Kurio terakhir memperoleh pendanaan di bulan September 2014 dan kini adalah saatnya untuk menggalang dana putaran berikutnya. Salah satu dari investor potensial tersebut adalah Gunosy. David sangat terkesan bahwa pendiri dan manajemen Gunosy semua berusia di bawah 30 tahun dan sangat cerdas. David dan CEO Gunosy Yoshinori Fukushima bahkan memiliki selera buku bacaan yang sama. Satu lagi, bisnis Gunosy di Jepang serupa dengan apa yang ditekuni Kurio saat ini.
Hari ini Gunosy, sebuah layanan berita terkurasi Jepang yang telah diunduh lebih dari 13 juta kali membangun bisnis yang menghasilkan profit, dan telah melangsungkan IPO tahun lalu, mengumumkan investasi strategis Seri B senilai $5 juta (lebih dari Rp 67 miliar) ke Kurio.
Menurut David, ia mendapatkan instant chemistry ketika bertemu dengan tim Gunosy untuk pertama kalinya. Tak hanya soal buku bacaan, David dan Fukushima memiliki ketertarikan yang sama soal filosofi, nilai-nilai, dan roadmap produk. Setelah sejumlah pertemuan lanjutan di Tokyo dan Jakarta, David yakin bahwa mereka (Kurio dan Gunosy) adalah mitra yang ideal dan mereka bisa bergabung bersama, tak hanya mengembangkan Kurio sebagai produk, tetapi membangun model bisnis yang berkelanjutan. Sebaliknya, Gunosy pun percaya dengan kemampuan tim Kurio dan kualitas produk yang dihasilkannya.
Kepada DailySocial, David mengakui, "Mereka [Gunosy] adalah salah satu perusahaan teknologi Jepang yang memiliki perkembangan paling cepat dari startup ke IPO. Tentu saja kami sangat bersemangat untuk bermitra dengan tim dan manajemen Gunosy yang luar biasa."
Kondisi Kurio saat ini
Saat ini Kurio memiliki hampir 30 pegawai dengan lebih dari 500 ribu instalasi aplikasi dan DAU (Daily Active Usage), MAU (Monthly Active Usage), dan retention rate yang diklaim sehat. Secara rata-rata, pengguna Kurio menggunakan aplikasi ini lebih dari 6 menit tiap sesinya.
David berharap investasi dan kemitraan ini bakal digunakan untuk meningkatkan produk dan pengembangan teknologi serta meningkatkan akselerasi pertumbuhan bisnis Kurio. Sebelumnya, seperti kita ketahui Kurio juga terpilih menjadi salah satu startup yang mengikuti batch pertama Google Launchpad Accelerator.
David mengatakan, "Kami belum melakukan banyak kegiatan pemasaran sejak peluncuran aplikasi [Kurio], kami ingin lebih fokus untuk memastikan kami memiliki produk, reabilitas, dan paduan isi konten yang tepat [untuk selera pembacanya]."
David mengaku timbal balik yang Kurio peroleh selama ini bersifat positif dan suportif, karena fokus Kurio tersebut. Mereka ingin membantu penggunanya menghindari kualitas informasi atau berita yang buruk, yang biasanya ditandai dengan judul atau konten sensasional.
David melanjutkan, "Kami ingin mengekspansi jaringan kami dengan lebih banyak mitra penerbit atau pembuat konten yang menghasilkan konten atau informasi yang bermanfaat, bernilai, dan berkualitas untuk pengguna kami, dan kami ingin membantu mendistribusikan konten tersebut untuk menjangkau audiensi konsumen yang lebih luas."
Kurio berharap nantinya tak hanya bekerja sama dengan media yang sudah mapan, tetapi juga dengan para pembuat konten berkualitas yang independen.
"Kami percaya kami masih berada di awal perjalanan dan proses yang panjang, dan kami menantikan pilar terbaru kami berikutnya," ujar David.
Hal berikutnya untuk Kurio
David berpendapat perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor media saat ini masih mencari cara terbaik, di zaman digital, seperti aplikasi agregator, aplikasi terkurasi, rangkuman berita, untuk menyampaikan berita dan konten dalam medium, format, dan metode konsumsi yang paling mudah dipahami konsumen.
"Kami percaya untuk pasar seperti Indonesia dan Asia Tenggara, ruang media masih merupakan kategori penting, karena menyasar kebiasaan yang sudah ada. Perkembangan yang ada saat ini adalah pergeseran layar, dari TV ke laptop kemudian ke pengalaman menggunakan perangkat mobile," ungkap David.
Ia melanjutkan, "Untuk pembaca, mereka menginginkan metode konsumsi yang nyaman dan mampu [membantu mereka] menghilangkan konten jelek. Aplikasi berita atau konten akan berkembang dan mencakup layanan dan solusi yang luas, karena dengan informasi dan data yang kami miliki, kami dapat menyediakan lebih banyak jenis konten, tak hanya berita. It's news and beyond."
David menyebut timnya membangun Kurio dari hari pertama dengan penerbit dan konten pertama sebagai hal yang selalu dipikirkan (sebagai mitra). Kurio ingin menjadi pendukung platform dan ekosistem. Secara global, David menyebutkan ada banyak solusi, termasuk Instant Article dari Facebook, AMP dari Google, Medium.com, atau LinkedIn Pulse yang mencoba membantu menyelesaikan masalah discoverability, distribusi, dan penyampaian konten dari penerbit/kreator ke pembaca.
"Kami telah dan terus bekerja erat dengan penerbit [konten] untuk melihat apa saja perangkat atau teknologi dan medium atau formart periklanan yang mampu memaksimalkan pendapatan mereka dengan distribusi konten melalui platform Kurio," tutup David.
- Disclosure: Kurio dan DailySocial berada di bawah induk perusahaan yang sama
Sign up for our
newsletter