Horizons Ventures Prioritaskan Indonesia dalam Ekspansinya ke Asia Tenggara
Pandemi dilihat sebagai pembuktian dari potensi pasar dan ketangkasan founder dalam mengeksekusi bisnis
Horizons Ventures Ltd., atau dikenal sebagai firma investasi swasta milik taipan Hong Kong Li Ka-shing akan menjadikan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, sebagai prioritas pengucuran pendanaan selanjutnya. Mereka melihat, bahwa pandemi berhasil mendorong dan menguatkan ekonomi internet di wilayah tersebut.
Inisiatif ini pertama kali dikatakan salah satu co-founder mereka Solina Chau, seperti diberitakan Bloomberg. Sejauh ini mereka sudah berinvestasi ke tiga startup di Indonesia, yakni pada putaran seri A Ajaib, seri A Bobobox, dan pendanaan seri B Kopi Kenangan -- mengumpulkan lebih dari $210 juta.
Di Indonesia, Richard Li salah satu kerabat Li Ka-shing juga menjadi salah satu board member di Tokopedia.
Di Indonesia, mereka bekerja bersama Alpha JWC Ventures, pemodal ventura sektor agnostik yang cukup aktif memberikan pendanaan bagi startup lokal. Ke depan keduanya berkomitmen untuk mengidentifikasi startup yang berpeluang untuk menjadi pemimpin pasar berikutnya.
Sebelumnya Horizons Ventures lebih banyak fokus di ekosistem Amerika Utara, Eropa, dan Israel. Beberapa portofolio ternamanya meliputi Zoom, Facebook, Slack, Waze, hingga Spotify. "Di masa lalu, kami merasakan lebih banyak inovasi, peluang, dan pendiri berlatarbelakang sains dan teknologi di AS, Eropa, dan Israel; tetapi sekarang kami melihat Indonesia dan lebih Asia Tenggara secara umum," ujar Frances Kang selaku Direktur Horizons Ventures.
Ia juga mengatakan bahwa perusahaan akan mengerahkan lebih banyak dana modal ke wilayah tersebut. Dan telah membentuk tim lokal untuk mulai mencari peluang di sana.
Pandemi menjadi validasi
Pemodal ventura lain yang memutuskan ekspansi ke Asia Tenggara dan menjadikan Indonesia sebagai fokus utama adalah Lightspeed Venture Partners. Dalam sebuah wawancara, firma investasi berbasis utama di Amerika Serikat tersebut menyebutkan besarnya potensi pasar dan pendiri di Indonesia menjadi landasan utama ekspansi mereka. Sebelumnya mereka sudah berpartisipasi dalam pendanaan beberapa startup termasuk Shipper, Chilibeli, Ula, dan Grab.
Dalam sebuah paparan hasil riset oleh Alpha JWC Ventures bersama Kearney, Co-Founder & General Partner Alpha JWC Ventures Jefrey Joe mengatakan akan lebih banyak pemodal ventura asing yang berinvestasi di ekosistem startup Indonesia. "Investasi di sektor teknologi menggiurkan bagi investor, terbukti dengan jumlah yang terus bertambah bahkan hingga 2 kali lipat meskipun saat pandemi," ujarnya.
More Coverage:
Ada beberapa alasan mengapa saat pandemi masih banyak pemodal ventura yang kemudian menggelontorkan dana mereka kepada startup Indonesia. Mulai dari perkembangan makro ekonomi positif, meningkatnya kualitas startup dan founder, adopsi digital yang lebih cepat selama pandemi, hingga upaya pemerintah memajukan ekosistem di kota tier-2 dan 3 dan tentunya infrastruktur digital yang makin membaik.
Selain itu beberapa investor regional juga mengatakan menaruh perhatian lebih ke ekosistem startup Indonesia, di antaranya Monk’s Hill Ventures, Jungle Ventures, Beenext, Accelerating Asia, Sequoia Capital, dan lain-lain.
Sign up for our
newsletter