LG Rilis webOS Versi Open-Source Demi Mewujudkan Pengadopsiannya di Kategori Perangkat Lain
Bukan cuma TV dan kulkas seperti yang ada sekarang
Masih ingat dengan webOS? Sebelum Android jadi sebesar sekarang, webOS pada masanya merupakan alternatif lain iOS yang tidak kalah menarik. Di tahun 2010, webOS berpindah tangan ke HP bersamaan dengan akuisisi atas perusahaan pengembangnya, Palm. Lalu di tahun 2013, webOS berpindah tangan lagi ke LG.
Di tangan LG, webOS tidak lagi mengisi smartphone atau tablet, melainkan smart TV sekaligus kulkas. Kendati demikian, LG sebenarnya ingin webOS bisa merambah lebih banyak perangkat. Untuk itu, mereka mengumumkan webOS Open Source Edition, yang bisa diulik oleh developer yang tertarik.
Kalau melihat ilustrasi yang diberikan LG di atas, mereka tampaknya berharap ke depannya webOS bisa menenagai tablet, set-top box hingga robot. Merilis webOS versi open-source tentunya bisa membantu perwujudan visi tersebut. Di samping itu, LG juga bekerja sama dengan pemerintah Korea dalam membantu startup terpilih untuk urusan komersialisasi dengan webOS sebagai alat bantunya.
Yang menarik, ini bukan pertama kalinya webOS dijadikan open-source. Sebelum mengopernya ke LG, HP sebenarnya sempat mengubah sejumlah bagian webOS menjadi open-source di awal 2012. Versi ini juga yang akhirnya menjadi fondasi atas LuneOS, sistem operasi yang ditujukan buat smartphone dan tablet.
Kendati demikian, webOS versi open-source yang dirilis HP dulu ternyata tidak lengkap, seperti diungkapkan oleh pengembang LuneOS. Ini otomatis memunculkan pertanyaan serupa, apakah webOS Open Source Edition yang dirilis LG kali ini benar-benar komplet dan bisa digodok menjadi sistem operasi final untuk perangkat lain?
Sumber: LG.
Sign up for our
newsletter