4 September 2017

by Glenn Kaonang

Di Bawah Pemilik Baru, Reinkarnasi Lily Drone Hadir dengan Desain dan Fitur Baru

Kini bernama Lily Next-Gen, desainnya menyerupai DJI Mavic dan tidak lagi mengandalkan tracking device

Bulan Mei 2015, sebuah startup bernama Lily Robotics mencoba menarik perhatian pasar yang kala itu mulai tertuju pada kategori drone. Buah pemikiran mereka adalah Lily Camera, drone unik yang dioperasikan tanpa menggunakan controller, melainkan dengan bantuan tracking device sehingga ia akan terus mengikuti ke mana pun pengguna membawa tracking device tersebut.

Pada bulan Januari 2016, Lily Robotics mengumumkan bahwa mereka telah mendulang $34 juta dari sekitar 60.000 konsumen yang melakukan pre-order. Angka yang sangat mengesankan untuk sebuah startup baru. Sayang sekali, Lily harus terjerat kasus yang serius.

Lompat ke Januari 2017, Lily Robotics menyatakan bangkrut, dan riwayat drone berpotensi tersebut harus tamat tanpa sempat menyentuh tangan konsumen sama sekali. Kasus yang dialami Lily ini adalah salah satu inspirasi di balik langkah yang diterapkan Indiegogo untuk mencegah peristiwa semacam itu terjadi di platform crowdfunding-nya.

Delapan bulan berselang, Lily rupanya sudah siap untuk melakukan comeback setelah sebuah perusahaan bernama Mota Group membeli aset yang dimiliki Lily Robotics dengan mahar $750 ribu. Di bawah naungan Mota, Lily telah berevolusi menjadi Lily Next-Gen, membawa sederet pembaruan ketimbang visi orisinilnya yang tak sempat dirilis itu.

Desain Lily Next-Gen sudah benar-benar berubah, tidak lagi seperti kue dorayaki dan kini lebih mirip DJI Mavic Pro dan GoPro Karma dengan keempat lengan yang bisa dilipat untuk memudahkan penyimpanan. Satu-satunya elemen desain lawas yang dipertahankan hanyalah sepasang 'mata' yang membuat wajahnya kelihatan seperti sedang tersenyum.

Namun yang paling esensial, Lily Next-Gen tidak lagi didampingi oleh sebuah tracking device, melainkan unit controller standar macam yang kita jumpai pada mayoritas drone, dengan sebuah layar terintegrasi. Kameranya juga telah di-upgrade sehingga mampu merekam video dalam resolusi 4K 60 fps, dan bobot perangkat secara keseluruhan telah disusutkan hingga menjadi 385 gram saja.

Tidak seperti sebelumnya, bodi Lily Next-Gen tidaklah tahan air. Pun begitu, unit baterainya yang bisa bertahan selama 18 menit waktu mengudara kini bisa dilepas-pasang dengan mudah sehingga pengguna dapat menggantinya dengan baterai cadangan, dan baterai cadangan ini sudah termasuk dalam paket penjualan.

Tidak kalah penting adalah faktor ketersediaan Lily Next-Gen. Mota mengklaim bahwa konsumen akan menerima produknya dalam waktu 30 hari setelah melakukan pemesanan. Lily sendiri sekarang sudah bisa dipesan seharga $500, atau $800 dibundel bersama carrying case dan remote control – harganya bakal naik $100 dalam waktu dekat.

Sumber: PetaPixel.