LinkAja Umumkan Perolehan Pendanaan Seri B 1,4 Triliun Rupiah yang Dipimpin Grab
Putaran pendanaan juga diikuti investor terdahulu yaitu Telkomsel, BRI Ventures, dan Mandiri Capital
Platform uang elektronik LinkAja mengumumkan perolehan pendanaan Seri B dengan nilai sekitar $100 juta (1,4 triliun Rupiah) yang dipimpin oleh Grab. Di putaran juga berpartisipasi investor terdahulu, yaitu Telkomsel, BRI Ventures, dan Mandiri Capital. Tidak disebutkan berapa valuasi LinkAja saat ini. Pendanaan ini adalah yang pertama untuk LinkAja dari perusahaan di luar BUMN.
Pendanaan ini sepenuhnya akan dimanfaatkan untuk mengakselerasi pertumbuhan LinkAja menjadi pemimpin teknologi finansial nasional yang berfokus pada konsumen kelas menengah dan UMKM di Indonesia.
Investasi strategis dari Grab meliputi berbagai sinergi dan potensi kolaborasi yang luas bagi kedua belah pihak. Sinergi dan kolaborasi baik dalam hal akses ekosistem maupun teknologi ini akan mempercepat inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia.
Dalam keterangan resmi, Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja menuturkan pihaknya antusias atas bergabungnya Grab sebagai salah satu pemegang saham di perusahaan. Ia yakin kerja sama strategis yang didukung oleh investasi dan kekuatan teknologi Grab ini akan memperkuat layanan LinkAja dalam menghadirkan solusi yang efektif untuk memberikan akses keuangan dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.
“Kami juga sangat berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan dari seluruh pemegang saham dan Kementerian BUMN. Investasi tahapan Seri B dari Grab, Telkomsel, BRI Ventures, dan Mandiri Capital ini merupakan wujud kepercayaan atas model bisnis dan pencapaian awal yang telah diraih LinkAja dalam satu sejak berdirinya,” ujarnya, Selasa (10/11).
Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi menambahkan perusahaan memilih untuk berinvestasi di LinkAja karena secara bersama kedua perusahaan dapat mengakselerasi tujuan dalam mempercepat inklusi finansial di Indonesia.
“Kolaborasi strategis antara LinkAja dan ekosistem digital kami di dalamnya termasuk OVO dan Tokopedia memungkinkan kami untuk menyediakan beragam layanan cashless bagi semua lapisan masyarakat Indonesia dengan aman, nyaman, dan mudah diakses,” kata Neneng.
Sebelumnya, pada November tahun lalu LinkAja telah tersedia sebagai salah satu opsi pembayaran di aplikasi Grab dan juga kompetitornya Gojek.
Capaian LinkAja sepanjang 2020
Haryati melanjutkan keberhasilan penggalangan investasi di tengah pandemi ini merupakan bukti kepercayaan investor terhadap bisnis LinkAja yang ditopang oleh banyak keunggulan.
Dari sisi pemegang saham dari jajaran BUMN; model bisnis unik hasil kemitraan strategis dengan BUMN, pemerintah lokal, pusat, maupun swasta, yang datang dari multi industri; basis pengetahuan hiperlokal dan jaringan distribusi dengan cakupan luas di kota-kota lapis dua dan tiga, ditambah lebih dari 1 juta titik penerimaan cash in/cash out.
More Coverage:
“Produk inovatif dengan merek kuat yang dengan cepat berkembang menjadi platform fintech lokal yang ikonik, dan penyedia kebutuhan sehari-hari dengan metode pembayaran yang dapat diterima di ribuan mrechant, dengan beragam e-commerce, dan berbagai alat transportasi.”
LinkAja diklaim mampu meningkatkan nilai transaksi bruto (GTV) dan jumlah transaksi di kuartal tiga tahun ini sebesar 3 kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Disebutkan LinkAja kini memiliki 58 juta pengguna terdaftar dengan lebih dari 80% di antaranya berasal dari kota lapis dua dan tiga. Pada April kemarin, perusahaan meresmikan layanan syariah dan telah mendapat izin sertifikasi Kesesuaian Syariah dari DSN MUI dan Bank Indonesia. Layanan Syariah ini diklaim memiliki lebih dari satu juta pengguna, sejak enam bulan diluncurkan.
Sign up for our
newsletter