Memegang Teguh Janji Mereka, Valve Bergabung ke Linux Foundation
Valve, dengan Gabe Newell sebagai ujung tombaknya, memang telah lama mengutarakan bahwa sistem operasi closed-platform hanya akan membatasi perkembangan teknologi dan industri hiburan digital. Satu hal lagi tampaknya menunjukkan dimana kesetiaan Newell dan kawan-kawan berdiri: Valve resmi bergabung ke Linux Foundation.
Langkah ini sudah bisa diprediksi oleh beberapa analis. Kita tahu sistem operasi pendukung Steam Machines yang akan dirilis tahun depan, SteamOS, dirancang dengan berbasis Linux. Kemudian Gabe Newell sendiri juga menjadi pembicara utama dalam LinuxCon bulan September lalu. Tidak aneh jika akhirnya perusahaan 'independen' pencipta layanan distribusi game digital terbesar ini bergabung bersama grup nonprofit tersebut.
Mike Sartain dari Valve mengeluarkan sebuah pernyataan resmi, "Bergabung ke Linux Foundation adalah satu dari banyak cara untuk berinvestasi untuk memajukan lini gaming di Linux. Melalui langkah-langkah ini, kami berharap bisa memberikan medium bagi para developer untuk menciptakan pengalaman baru di Linux, mendorong produsen hardware untuk memprioritaskan dukungan pada Linux, dan akhirnya menciptakan sebuah platform 'terbuka' nan elegan untuk para penggunannya."
Tentu saja keuntungan bukan hanya akan didapatkan oleh Valve, namun pengalaman perusahaan asuhan Gabe Newell ini juga akan memberikan batu loncatan bagi para anggota dewan baik secara teknologi maupun dana.
Valve sebelumnya juga telah menjanjikan untuk 'memigrasi' 3.000 judul di dalam Steam agar semuanya bisa diakses di SteamOS. Walaupun kita masih menunggu bagaimana Valve melakukan ini semua, tetapi kita sudah bisa melihat sebuah perkembangan yang signifikan. Setelah meluncurkan Steam untuk Linux di bulan awal tahun 2013 lalu dengan 57 judul game, kini user Linux bisa menikmati tidak kurang dari 253 judul - baik judul blockbuster maupun game independen.
Seperti yayasan TI lain, untuk bergabung ke Linux Foundation harus ada uang yang mereka keluarkan. Untuk keanggotaan tingkat 'dasar', perusahaan harus merogoh kocek sebesar US$ 5.000 hingga US$ 20.000. Keanggotaan kelas Platinum dibuka mulai dari US$ 500.000. Dengan modal dana dan keuntungan per bulan yang bisa dibilang tidak sedikit, kita bisa berasumsi tipe keanggotaan mana yang Valve pilih.
Linux Foundation bisa dibilang merupakan yayasan yang tergolong masih cukup muda, ia dirikan tahun 2007 kemarin. Namun begitu esensialnya foundation ini, ia diperkuat oleh para raksasa TI dari seluruh dunia seperti Fujitsu, HP, IBM, Intel, NEC, Oracle, Qualcomm and Samsung. Mereka memiliki visi yang 'sederhana': untuk mempromosikan, melindungi dan menstandarisasi Linux dengan menyediakan layanan lengkap sehingga dapat bersaing efektif dengan platform tertutup.
Kita semua tidak sabar menunggu apa yang akan Valve lakukan setelah ini...
Via Arstechnica.com. Gambar header: Wired.co.uk.
Sign up for our
newsletter