Startup Pembelajaran Bahasa Inggris EduKita Raih Pendanaan Awal
Dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp28,3 miliar dengan partisipasi 500 Southeast Asia, Star Capital, W Ventures, Aldi Haryopratomo, dan investor lain
Startup edutech EduKita dikabarkan telah mendapat pendanaan awal (seed). Menurut data yang diinput ke regulator, seperti dikutip dari Alternative.pe, saat ini dana yang berhasil terkumpul senilai $1,75 juta atau setara 28,3 miliar Rupiah. Adapun investor yang turut andil meliputi 500 Southeast Asia, Star Capital, W Ventures, Aldi Haryopratomo, dan beberapa lainnya.
EduKita didirikan sejak tahun 2021 oleh Peter Gumulia dan Sean Widjaja. Sebelum mendirikan startupnya, Peter adalah VP Strategy & Growth di Gopay -- ia bekerja saat Aldi menjadi CEO di platform pembayaran digital GoTo tersebut. Sementara Sean sebelumnya menjabat sebagai Head of Strategy & Business Operations untuk Airbnb SEA-India.
Salah satu layanan utama EduKita adalah kursus Bahasa Inggris bersama native sepaker. Mereka memiliki program kelas maupun privat bagi pelajar (usia 5-18 tahun), dan punya program khusus untuk korporasi (B2B). Kurikulum di Edukita berbasis internasional: ACTFL dari Amerika Serikat dan CEFR dari Eropa.
Selain program tersebut, Edukita menyediakan program-program pilihan berbasis internasional lainnya seperti Public Speaking, Book Club, dan Debate.
Dalam wawancara sebelumnya bersama DailySocial.id, Peter mengatakan Edukita hadir sebagai platform pembelajaran daring yang interaktif dengan metode pengajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar anak. Platform ini mengklaim punya konsep kelas yang berbeda dari kelas pada umumnya. Kurikulumnya terbagi antara 80% praktik dan 20% teori, yang mana bertujuan untuk mengajarkan para siswa untuk berpikir kritis.
"Bukan dengan cara tradisional, seperti membaca jurnal riset, tetapi dengan kelas menyenangkan seperti 'Detective Club'. Kami mengajak siswa mencari petunjuk, menyimpulkan, dan mempresentasikan kasus ini di kelas. Metode ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis hingga menyelesaikan masalah," tutur Peter.
Peter berpendapat, kebanyakan pembelajaran daring saat ini cenderung membosankan. Hal ini membuat banyak siswa dan orang tua menganggap online learning tidak lebih efektif dari pembelajaran tatap muka. Padahal, salah satu fondasi penting dari online learning adalah peningkatan motivasi belajar anak.
More Coverage:
Selain EduKita, sejumlah edtech memiliki fokus pembelajaran bahasa Inggris, di antaranya Cakap, Bahaso, hingga English Academy by Ruangguru.
Sign up for our
newsletter