1. Startup

Perluas Layanan Transaksi Online, Indosat Dompetku Gandeng Tiga Mitra Baru

Indosat Dompetku mengandeng Dinomarket, MigMe, dan Faspay dalam upaya perluasan layanannya

Indosat terus berupaya mengembangkan layanan transaksi belanja online mereka melalui layanan mobile money miliknya, Dompetku, demi memberikan kemudahan bertransaksi online kepada pelanggannya. Kemarin (22/4) Indosat menandatangani perjanjian kerja sama dengan tiga layanan online, yakni layanan media sosial MigMe, marketplace Dinomarket, dan layanan payment gateway Faspay.

Melalui kerja sama yang terjalin ini, pelanggan Indosat Dompetku kini dapat melakukan top up MigMe credit yang dapat digunakan untuk membeli virtual gift, sticker, dan icon bergambar. Sementara dengan Dinomarket, pelanggan Indosat Dompetku juga dapat menggunakan akun Dompetku milik mereka untuk berbelanja online.

Pihak Indosat juga mengklaim bahwa pelanggan Dompetku juga akan semakin mudah melakukan transaksi di online merchant melalui salah satu payment gateway terbesar di Indonesia yaitu Faspay. Melalui kerja sama dengan Faspay, diharapkan dapat menarik lebih banyak  lai online merchant yang bergabung dengan layanan Dompetku.

President Director dan CEO Indosat Alexander Rusli mengatakan, "Kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mengembangkan layanan digital payment bagi masyarakat Indonesia [...]. Kami berharap kerja sama ini akan meningkatkan minat pelanggan dompetku dan masyarakat secara umum dalam melakukan transaksi pembayaran maupun pembelian secara online baik itu melalui platform aplikasi maupun website."

Lebih lanjut, Rusli juga menyebutkan bahwa kehadiran Dompetku ini adalah wujud komitmen Indosat dalam memecahkan salah satu permasalahan layanan e-commerce di Indonesia selain logistik, yakni pembayaran. Ia juga berharap Dompetku dapat membantu pertumbuhan ekosistem pembayaran digital di Indonesia ke depannya.

Rencana ke Depan

Dengan kerja sama yang terjalin ini, pihak Indosat juga menegaskan bahwa ke depannya mereka akan terus fokus di layanan online dengan Dompetku, terutama di layanan e-commerce. Pihak Indosat menjelaskan bahwa hal tersebut tak lepas dari tingginya transaksi yang ditunjukkan oleh layanan e-commerce ini melalui layanan Dompetku yang berada di peringkat ke dua. Selain itu, Dompetku juga akan menambah jumlah rekanan untuk bill payment.

Division Head Mobile Commerce Product Management Indosat Kanton Kulaga mengatakan, "Tahun ini sih kami fokus di online (e-commerce) dengan mencari merchant lebih banyak lagi karena online ini menunjukkan transaksi tertinggi ke dua di Dompetku . Sedangkan untuk bill payment sendiri yang berada di peringkat pertama, kami juga akan meningkatkan layanannya dengan mengajak kerja sama penyedia layanan ataupun bill agregator lebih banyak lagi."

Meskipun jumlah pengguna layanan Dompetku sendiri sudah cukup banyak, namun untuk penggunaan layanan mobile wallet secara umum, menurut Kanton, masyarakat Indonesia masih perlu edukasi dan sosialisasi lebih jauh. Ini tak lepas dari masalah pengisian saldo mobile wallet yang saat ini hanya bisa dilakukan di tempat-tempat berbadan hukum seperti toko retail Alfamart. Kanton sendiri berharap ke depannya ada kelunakan aturan untuk top up saldo layanan mobile wallet layaknya pengisian air time (isi pulsa) agar penggunaannya dapat lebih luas lagi.

"Saat ini pengisian saldo (top up) untuk mobile wallet masih terbatas pada tempat-tempat berbadan hukum seperti toko retail Alfamart. Meskipun jumlah toko tersebut banyak, namun tak sebanyak outlet air time. Jika aturan tersebut sudah ada (untuk mengisi saldo mobile wallet layaknya mengisi air time di outlet-outlet air time), penggunaan mobile wallet akan lebih masif lagi," jelasnya.

Sebelum penandatanganan kerja sama ini, Dompetku sendiri sebenarnya telah mengadirkan terobosan solusi mobile money malalui kemitraannya dengan Bank QNB Indonesia. Terobosan tersebut memungkinkan layanan Dompetku dapat terhubung dengan akun tabungan QNB dan kartu ATM-nya. Satu nomor seluler (Indosat) bisa digunakan sebagai pengenal mobile moneydan akun tabungan. Sayangnya, menurut Kanton layanan ini masih terkendala masalah teknis terkait klarifikasi layanan dengan Bank Indonesia.

Kanton mengatakan, "Kita sebenarnya kemarin akan launching, tetapi masih ada sedikit klarifikasi yang harus dijelaskan kepada pihak Bank Indonesia. Ini karena layanan yang kami hadirkan merupakan layanan baru. Kita kan harus ada pelaporan ke BI, 45 hari kerja, setelah pelaporan tersebut baru BI akan review. Setelah itu baru kami akan mulai jualan. Jadi statusnya sekarang masih menunggu green light dari Bank Indonesia sendiri."

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again