Strategi Coursera Gali Peluang Edtech di Indonesia
Coursera telah memiliki 1,4 juta pengguna, 29 pengguna bisnis, dan 35 mitra universitas di pasar Indonesia
Platform edtech asal Amerika Serikat, Coursera, menyeriusi peluang pembelajaran online di Indonesia, ditandai dengan peluncuran konten yang sudah diterjemahkan dan fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) berbahasa Indonesia untuk membuat pembelajaran jadi lebih personal dan interaktif. Pertumbuhan pengguna yang tinggi dan prospek pekerja digital yang menjanjikan menjadikan pertimbangan mereka untuk berinvestasi lebih di negara ini.
Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada hari ini (16/8), CEO Coursera Jeff Maggioncalda menyampaikan, misi perusahaan adalah menyediakan akses pembelajaran kelas dunia yang setara untuk semua level pendidikan. Ambisi tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan kekuatan AI untuk menjembatani kesenjangan bahasa.
"Dengan lebih dari 2.000 kursus yang diterjemahkan oleh AI yang kini tersedia dalam Bahasa Indonesia, para pembelajar di Indonesia memiliki kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya untuk mengakses para pengajar terbaik di dunia untuk mengembangkan keterampilan dalam menyongsong masa depan digital," terangnya.
Menurutnya dari berbagai hasil laporan yang dia kutip, keterampilan digital punya korelasi yang penting dengan hasil ekonomi suatu negara. Diestimasi pekerja digital akan menyumbangkan $303,4 miliar terhadap PDB Indonesia pada 2030 mendatang. Disebutkan pula, pekerja Indonesia dengan keterampilan digital tingkat apapun mampu mendapatkan gaji hampir dua kali lipat (193%) dari pekerja yang tidak menggunakan keterampilan di tempat kerja.
"Karena kehadiran AI generatif mengubah semua jenis pekerjaan dapat tergeser. Padahal sebelumnya, pekerjaan dengan tingkat pendidikan formal rendah saja yang terpapar risiko dari digitalisasi."
Berikut adalah sejumlah inisiatif dan fitur-fitur baru yang diluncurkan di Indonesia:
- Lebih dari 2.000 kursus tersedia dalam Bahasa Indonesia, termasuk beberapa kursus paling populer di Indonesia. Pengguna dapat mengakses bacaan kursus, subtitle video perkuliahan, kuis, penilaian, instruksi peer review, dan petunjuk diskusi, yang semuanya berbahasa Indonesia. Pada tahap awal, seluruh konten di atas baru bisa diakses oleh pelanggan bisnis dan pemerintah. Untuk pengguna individu baru akan dibuka sebelum tutup akhir tahun ini.
- Cousera Coach (beta) untuk pelanggan Coursera Plus. Ini adalah asisten pembelajaran virtual berbasis AI generatif yang memberikan umpan balik yang dipersonalisasi, menjawab pertanyaan, dan merangkum video kuliah dan sumber daya. Coursera Coach akan mendukung pembelajaran dengan interaksi dalam bahasa lokal.
- Coursera ChatGPT Plugin, menyediakan penemuan yang dipersonalisasi secara lebih baik di seluruh katalog Coursera. Tools ini memungkinkan pembelajar yang menggunakan GPT-4 secara lebih cepat merekomendasikan konten dan kredensial untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan dalam mata pelajaran atau bidang karier tertentu.
- AI-Assisted Course Building. Mengacu pada arahan dari penulis manusia, perangkat pembuat kursus yang didukung AI ini akan menghasilkan konten secara otomatis, termasuk struktur kursus, deskripsi, bacaan, tugas, dan glosarium. Perusahaan dan kampus dapat menggunakannya untuk penulisan pribadi, menggunakan pakar internal mereka untuk membuat kursus khusus dan memadukannya dengan konten yang direkomendasikan dari mitra yang berpartisipasi di Coursera. Untuk sementara fitur tersebut masih dalam tahap uji coba dengan beberapa pelanggan terpilih.
- Aplikasi Coursera dapat dioptimalkan untuk konsumsi data yang rendah. Pasalnya, sebanyak 49% pembalajar menggunakan perangkat seluler untuk mengakses Coursera. Pelajar dapat mengunduh kursus, sinkronisasi kemajuan dan kuis, membuat catatan dengan meng-highlight pada bagian yang penting, dan sinkronisasi kalender.
Perkembangan Coursera di Indonesia
Maggioncalda menyampaikan, dalam proses menerjemahkan konten ke berbagai bahasa, perusahaan memanfaatkan kemitraan dengan perusahaan-perusahaan global ahli dibidang AI, seperti Google, AWS, DeepAI. Langkah ini sekaligus dalam rangka mengurangi ongkos perusahaan dalam melokalisasi konten-kontennya.
Dia pun membandingkan, per satu kursus bila diterjemahkan ke dalam satu bahasa saja bisa memakan biaya hingga $13 ribu. Kini ongkos yang dikeluarkan berkisar $20-$25 saja. Selain Bahasa Indonesia, perusahaan telah menerjemahkan ke enam bahasa lainnya, yakni Spanyol, Arab, Portugis, Perancis, Jerman, dan Thailand.
"Tidak ada jalan menuju kesempatan yang lebih baik daripada pendidikan. Tetapi jutaan orang di seluruh dunia menghadapi kendala bahasa, yang mencegah mereka mengakses pengetahuan. Bagi mereka yang tidak berbicara bahasa Inggris, masih banyak informasi dunia belum terakses. Teknologi dan AI akan memainkan peran penting dalam dunia pengetahuan karena membuat [pendidikan] bisa diakses secara merata."
Walau perusahaan menyeriusi bisnisnya di Indonesia, namun tim yang didedikasikan untuk mengembangkannya berlokasi di seluruh dunia. Kendati demikian, perusahaan juga punya beberapa orang lokal yang direkrut di sini. "Kami menerapkan WFA, jadi 250 tim kami di seluruh dunia bekerja sama untuk mengembangkan seluruh bisnis Coursera."
Disebutkan, pengguna Coursera di Indonesia mencapai lebih dari 1,4 juta pengguna (tumbuh 34% YoY) dan 2,2 juta pengguna terdaftar (tumbuh 21% YoY) per Juni 2023. Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar kelima untuk Coursera di Asia Pasifik dan terbesar kedua di Asia Tenggara.
Secara total di pasar global, Coursera digunakan oleh lebih dari 129 juta pengguna dan 255 juta pengguna terdaftar per Juni 2023. Pasar terbesar perusahaan secara berturut-turut adalah Amerika Serikat, India, Meksiko, Brazil, dan Tiongkok.
Terkait demografi pengguna Coursera di Indonesia, hampir berimbang namun sedikit didominasi oleh kaum laki-laki (51%) dibandingkan perempuan (49%). Rata-rata usia penggunanya adalah 29 tahun, sementara di pasar global rata-rata pengguna berusia 32 tahun.
Adapun untuk tren konten yang paling banyak dipelajari sebenarnya selaras dengan preferensi belajar global. Namun, selain mempelajari keterampilan terkini, para pengguna juga menaruh fokus yang tinggi pada keterampilan bahasa dan pengembangan diri.
More Coverage:
Konten kursus tersebut di antaranya:
- First Step Korean dari Universitas Yonsei
- English for Career Development dari University of Pennsylvania
- Virtual Agent Development in Dialogflow CX for Software Devs dari Google Cloud
- Foundations: Data, Data, Everywhere dari Google Cloud
- Fondasi: Data, Data, Di Mana Saja dari Google
- Dasar-Dasar Dukungan Teknis dari Google
- Ask Questions to Make Data-Driven Decisions dari Google
- Prepare Data for Exploration dari Google
- Seluk Beluk Jaringan Komputer dari Google
- Learning How To Learn dari Deep Teaching Solution
Tidak hanya pengguna individual, solusi Coursera juga diarahkan untuk pengguna dari kalangan bisnis, universitas, dan pemerintahan. Dipaparkan, pengguna Coursera for Business kini mencapai 29 perusahaan, beberapa nama besarnya adalah Bank Mandiri, BRI, Telkom Indonesia, Pelindo, Bank BTPN, dan lainnya.
Selanjutnya, Coursera untuk Kampus kini digunakan oleh 35 universitas, yakni Universitas Katolik Atma Jaya, Universitas Indonesia, President University, dan Universitas Telkom.
Sign up for our
newsletter