Strategi Memanfaatkan "Popularitas" untuk Meningkatkan Brand Awareness bagi UMKM
Dibutuhkan strategi yang tepat agar pemanfaatan konten populer berhasil menarik perhatian publik
Memanfaatkan konten yang sedang populer sebagai strategi untuk meningkatkan brand awareness bukanlah suatu metode yang baru. Strategi ini kerap dimanfaatkan oleh banyak brand, terutama brand baru, untuk membuat produknya dikenal publik.
Namun, memanfaatkan konten populer tidak menjamin brand awareness publik akan suatu brand meningkat. Dibutuhkan strategi yang tepat agar pemanfaatan konten populer berhasil menarik perhatian publik dan memberikan hasil yang optimal.
Penggunaan Media Sosial bagi UMKM dan Pembentukan Popularitas Konten di Media Sosial
Kehadiran media sosial telah menjadikannya sebagai peluang tersendiri bagi para pelaku bisnis. Hal itu didukung oleh data hasil survei yang dilakukan We Are Social dan Hootsuite pada tahun 2021 lalu tentang jumlah pengguna media sosial. Hasil survei menunjukkan jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai angka lebih dari 132 juta pengguna aktif (MSME Empowerment Report, 2022). Tingginya angka tersebut membuat media sosial menjadi peluang menggiurkan bagi para pelaku bisnis, khususnya UMKM, untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan potensial dan meningkatkan brand awareness. Kini, media sosial tidak hanya digunakan untuk berjejaring saja, melainkan juga untuk aktivitas transaksi jual beli yang saling menguntungkan.
Pelaku UMKM bebas memilih media sosial apa yang akan digunakan untuk berjualan. Berdasarkan hasil survei Populix tahun 2022, media sosial yang paling banyak diminati pelanggan untuk berbelanja adalah TikTok Shop (46%), diikuti oleh WhatsApp, Facebook Shop, dan Instagram Shop. Survei tersebut juga memprediksi Instagram Shop dan TikTok Shop akan menjadi dua platform digital yang paling banyak diminati untuk berbelanja di masa depan.
Dibanding platform lain, TikTok adalah platform digital yang cukup baru di Indonesia. Namun, bentuk konten video pendek interaktifnya berhasil menarik perhatian publik, terutama generasi milenial dan generasi Z. Hal tersebut membuat TikTok tumbuh dengan pesat. Hasil survei yang dilakukan oleh DS/Innovate menunjukkan Sebanyak 63,2% responden menggunakan TikTok dengan 22,4% diantaranya memanfaatkan TikTok Shop sebagai sarana penjualan.
MSME Empowerment Report 2022, hal 52
Dalam MSME Empowerment Report 2022, pemanfaatan media sosial oleh bisnis UMKM di dominasi dengan tujuan marketing, sales, dan interaksi dengan pelanggan. Media sosial membantu pelaku UMKM untuk menjangkau lebih banyak pelanggan potensial, meningkatkan brand awareness, memasarkan produk, meningkatkan penjualan, dan memantau kinerja strategi pemasaran online dengan biaya yang hemat. Misalnya dengan konten video promosi di TikTok, pengguna bisa membuat konten promosi dengan mengadaptasi konten atau sound populer untuk mendapat perhatian penonton, sekaligus menyematkan link produk atau akun TikTok Shop dalam video yang akan mengarahkan pelanggan untuk langsung bertransaksi tanpa harus berpindah aplikasi.
MSME Empowerment Report 2022, hal 48
Konten populer adalah konten yang tersebar dengan cepat dan berhasil menarik banyak perhatian publik. Konten populer tercipta karena media sosial memiliki karakteristik khusus yaitu user generated content, di mana semua penggunanya saling terkoneksi melalui konten yang mereka bagikan. Hal itu didukung dengan fitur re-share dan re-post dimana pengguna bisa membagikan ulang konten yang dibuat oleh pengguna lain sehingga akan mendorong penyebaran konten yang cepat dan menjadi populer. Karenanya, banyak pengguna media sosial berlomba memproduksi konten untuk meningkatkan popularitas.
Studi berjudul Viralitas Konten di Media Sosial menyebutkan bahwa viralitas konten di media sosial juga dipengaruhi oleh influencer atau buzzer. Jumlah pengikut yang banyak menjadikannya sebagai opinion leader yang bisa mempengaruhi para pengikutnya. Cukup dengan membagikan ulang konten di akun yang memiliki banyak pengikut akan turut serta meningkatkan popularitas suatu konten.
Karenanya, konten populer yang sedang menarik banyak perhatian publik tersebut bisa menjadi peluang bagi UMKM untuk meningkatkan brand awareness dan meraih lebih banyak perhatian pelanggan. Tentunya tidak semua konten populer dapat dimanfaatkan oleh UMKM karena tidak semua konten populer memiliki konotasi positif.
Tren Konten dan Perilaku Konsumen 2023
Tren konten dan perilaku konsumen selalu berubah seiring waktu, karenanya pelaku UMKM harus mengikuti perkembangan konten setiap saat. Snapcart menunjukkan tren perilaku berbelanja konsumen melalui survei berjudul Tren Perilaku Belanja Online Sambut Ramadhan 2023. Hasil survei menunjukkan 98% responden memilih untuk berbelanja online untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan mereka. Dalam hasil survei yang sama, berdasarkan indikator Brand Use Most Often (BUMO), TikTok Shop (9%) menjadi salah satu platform belanja online yang paling banyak dipilih oleh responden dengan gratis ongkir menjadi pertimbangan utama responden dalam memilih platform belanja online.
Selain itu, ragam fitur yang disajikan oleh tiap platform kian menarik pelanggan untuk berbelanja online. Riset Snapcart menunjukkan Shopee Live (37%) sebagai fitur yang paling diminati oleh responden, diikuti oleh TikTok LIVE (30%), Shopee Video (23%) dan Tokopedia Play (7%).
Adanya fitur LIVE Shopping seperti yang dihadirkan TikTok turut berpengaruh dalam perilaku belanja konsumen. Melalui LIVE Shopping TikTok, penjual bisa memberikan penjelasan secara detail terkait produk yang ditawarkan sekaligus berinteraksi secara proaktif dengan konsumen. Dengan begitu, kepercayaan konsumen atas suatu produk akan terbentuk.
Penggunaan media sosial sebagai platform berjualan tentunya tidak terlepas dari suatu konten. Beberapa contoh konten populer adalah konten mukbang dan serial Squid Game. UMKM yang bergerak dalam bidang FnB bisa membuat konten mukbang dan bekerja sama dengan influencer atau food vlogger.
Contoh lainnya adalah Eatsambel yang berusaha mendorong penjualan dari produk baru mereka. Eatsambel memanfaatkan fitur kombinasi Video Shopping Ads (VSA) dan LIVE Shopping Ads (LSA) di TikTok. Performa konten video yang baik sekaligus dimanfaatkannya sebagai materi iklan untuk Video Shopping Ads dan konsep sesi LIVE mereka. Gaya konten yang berusaha memikat audiens untuk ikut "merasakan" sensasi pedas dan nikmatnya produk mereka berhasil mendorong lebih banyak audiens ke TikTok Shop mereka, menjelajahi beragam rangkaian produk, dan mulai checkout (konversi). Selain itu, pertumbuhan komunitas Eatsambel di TikTok juga bisa menjadi basis pelanggan yang kuat untuk mendorong kesuksesan bisnis di masa mendatang.
Cara Menganalisa Tren
Keuntungan menggunakan media sosial sebagai platform bisnis adalah adanya kemudahan melalui fitur analytics yang ditawarkan. Fitur analytics memungkinkan UMKM untuk melakukan analisa dengan melihat jumlah like, share, views, komentar, impression, reach, insight, dan indikator lainnya. Analisa tren dilakukan untuk mengetahui kondisi, pergerakan, dan tren suatu konten di media sosial. Dengan begitu UMKM bisa mengetahui konten apa yang populer dan banyak disukai audiens.
Salah satu media sosial, atau tepatnya platform digital, yang menyajikan fitur analytics adalah TikTok. Dengan basis pengguna yang cukup besar dan rentang usia yang beragam, fitur analytics ini memudahkan UMKM untuk menganalisa tren dan menentukan strategi yang tepat sesuai karakteristik target audiensnya.
Melalui fitur analitik TikTok, UMKM bisa melihat performa dari setiap konten yang diunggah, keterlibatan audiens pada setiap konten (likes, shares, komentar), pertumbuhan akun dan konten, termasuk analisis followers dalam periode waktu tertentu. Bahkan, pengguna bisa dengan mudah mengunduh laporan TikTok analitik.
Untuk melakukan analisis menggunakan fitur analitik TikTok, DailySocial merangkumnya dalam eBook berjudul Panduan Lengkap Menggunakan TikTok Shop yang bisa diunduh dengan mudah.
Tips Memanfaatkan Tren untuk Menumbuhkan Brand Awareness bagi UMKM
Bagi UMKM, menumbuhkan brand awareness di benak publik menjadi tantangan tersendiri di tengah keterbatasan yang ada. Tingkat brand awareness yang baik akan membantu produk UMKM semakin menonjol dan menempel di benak para pelanggan potensialnya. Keterbatasan dan tantangan yang dihadapi UMKM membuatnya harus menerapkan strategi kreatif agar UMKM tetap mampu bersaing. Karenanya, tidak jarang UMKM yang memanfaatkan tren sebagai strategi untuk membangun brand awareness. Simak tips berikut untuk mengoptimalkan pemanfaatan tren untuk meningkatkan brand awareness.
Kolaborasi
Kolaborasi bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan jasa seorang influencer atau biasa disebut kreatoruntuk bekerja sama membuat konten. Seperti yang diketahui, setiap influencer atau kreator memiliki karakteristik unik tersendiri dalam penyampaian kontennya dan memiliki jumlah pengikut yang banyak, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menyebarkan suatu konten dan menjangkau serta memengaruhi para pengikutnya.
Selipkan Call to Action dan hashtag
Selain bentuk konten yang kreatif, penggunaan hashtag juga bisa mendorong penyebaran konten dengan cepat. Dengan begitu, awareness publik akan makin meningkat. Dalam mengunggah konten, UMKM bisa memanfaatkan hashtag yang populer, menarik, unik, atau gunakan tagline sebagai hashtag. Hal itu akan memudahkan audiens untuk melacak konten atau kampanye yang UMKM bagikan di media sosial. TikTok adalah platform digital yang sering menggunakan hashtag untuk menaikkan konten/kampanye/challenge yang dibuat. UMKM bisa ikut menggunakan hashtag tersebut supaya konten bisa turut muncul di pencarian hashtag yang sedang populer.
Selain itu, upayakan untuk memberikan call to action di akhir konten supaya audiens tahu apa yang harus dilakukan setelah melihat konten Anda. Call to Action tidak harus berupa ajakan untuk membeli suatu produk, namun bisa juga berupa pertanyaan yang memancing audiens untuk berkomentar sehingga akan tercipta interaksi antara brand dan konsumen.
Buat Challenge
TikTok memiliki fitur Duet yang dapat dimanfaatkan oleh semua penggunanya. UMKM bisa memanfaatkan fitur tersebut untuk membuat challenge mengikuti konten yang sedang tren dan mengajak pengguna lain berkolaborasi untuk melakukan challenge dengan fitur Duet. Fitur Duet juga dapat dimanfaatkan oleh brand dengan kreator. Dengan begitu nama brand akan semakin banyak dikenal publik.
Gunakan sound jika konten dalam bentuk video
Sound adalah salah satu unsur yang penting jika konten dalam bentuk video. TikTok adalah aplikasi yang banyak menghasilkan sound populer. Pelaku UMKM bisa memanfaatkan sound/musik yang ada pada perpustakaan musik TikTok untuk menarik perhatian audiens agar menonton konten yang Anda buat.
DS/Innovate melalui DailySocial bekerja sama dengan TikTok melakukan survei terkait bagaimana teknologi digital dapat membantu UMKM dalam pengembangan bisnisnya. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan tantangan digitalisasi UMKM, simak lebih lengkap dalam laporan berjudul MSME Empowerment Report 2022!
Sign up for our
newsletter