Ekspresikan Kreativitas Dengan Memanfaatkan Popularitas YouTube

Ekspresikan Kreativitas Dengan Memanfaatkan Popularitas YouTube

Berselancar di internet, nampaknya tidak lengkap jika belum mengunjungi situs video terbesar di dunia, YouTube. Sebagai platform penyedia jutaan video, YouTube mewujud menjadi pusat tata surya sebuah hiburan dunia maya, sementara pengguna internet senantiasa mengorbit kepadanya.

Merujuk pada data resminya, YouTube dikunjungi 1 miliar pengguna unik setiap bulan, dan lebih dari 100 jam total durasi dari video diunggah setiap menitnya. Secara statistik, kedigdayaan YouTube tentunya tidak luput dari tangan dingin para pendiri Google yang mengakuisisinya pada tahun 2006 silam, juga tanpa melupakan fakta bahwa YouTube berdiri tegak perkasa merupakan buah hasil keberagaman konten menarik yang disajikan oleh dan untuk para penggunanya sendiri.

Kehadirannya yang sudah tidak lagi asing di telinga setiap orang merupakan faktor yang menjadi pendorong para pengunjungnya untuk tidak hanya sekedar sebagai penikmat, tetapi juga sebagai penghasil sebuah video yang menghibur juga mengedukasi.

Penilaian serta diskusi instan memancing para penggiat YouTube untuk menjadi semakin kreatif dalam meningkatkan segi konten maupun kualitas video. Tidak hanya sekedar video-video singkat, YouTube merevolusi industri ini dengan mendukung tren atau konsep baru seperti vlogging (videoblogging ), podcast, webseries, dan lain sebagainya, menawarkan serangkaian video tersegmen yang membuat para penonton setianya rela menanti dalam kurun waktu tertentu.

Kaya akan bisnis model yang sangat menjanjikan, YouTube kini telah melokalisasikan konten mereka ke 61 negara dan 61 bahasa di seluruh dunia guna menjaring lebih banyak pengguna. Di Indonesia sendiri, pamor YouTube berada di posisi tiga besar sebagai situs paling banyak dikunjungi menurut Alexa.

Demam webseries di Indonesia sendiri mulai muncul ke permukaan kala Raditya Dika sebagai aktor sekaligus komedian membuat sebuah webseries di YouTube dengan judul Malam Minggu Miko. Berhasil menarik minat pengunjung hingga 1,6 juta kali dalam episode pertamanya, webseries tersebut berlanjut hingga musim kedua penayangannya.

Dalam segmen lain, menawarkan pengalaman baru menyaksikan ekspedisi dari berbagai lokasi wisata, terutama di Indonesia. Dikemas dengan gaya kasual dan santai, travel webseries ini cukup banyak menggerakan minat masyarakat untuk mengeksplor indahnya Indonesia.

Peningkatan pengguna YouTube di Indonesia sepertinya memang tumbuh seiring dengan banyaknya masyarakat yang mulai mengenal internet pada era ini. Beberapa tahun yang lalu sebelum Internet masih merupakan komoditas yang cukup langka, mengakses YouTube kerap kali dihindari oleh para netizen (internet citizen). Lambatnya proses pemutaran video, memakan banyak kuota internet, konten membosankan, merupakan sebagian alasannya.

Pencapaian teknologi mengambil andil dengan perlahan mengakrabkan YouTube dengan masyarakat Indonesia. Penyedia jasa layanan internet di Tanah Air saling berlomba meningkatkan kecepatan akses internet mereka berkali-kali lipat, seperti yang dilakukan oleh .

Dengan sumber daya yang dimilikinya, memiliki strategi dan pendekatan teknis maupun non teknis hingga berhasil memberikan akses internet cepat dengan harga terjangkau tanpa harus mengorbankan kualitas pelayanannya. Dituntut menyajikan internet sepuluh kali lipat lebih cepat contohnya, tentunya mustahil bagi First Media untuk menaikan harga sepuluh kali lipat lebih mahal pula.

Namun pada realisasinya, 100MBps melalui jaringan fiber optic yang dimiliki memiliki harga yang relatif lebih masuk akal dibanding para kompetitor mereka. Akses internet kecepatan tinggi ini sudang barang tentu meningkatkan fleksibilitas para penggiat YouTube untuk menyaksikan dan mengunggah video lebih jauh banyak dari sebelumnya.

[Ilustrasi: Shutterstock]

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again