Alasan Lamudi Indonesia Akuisisi Layanan PropertyKita
Akuisisi adalah salah satu cara untuk tumbuh, tetapi tidak menjadi prioritas Lamudi Indonesia
Beberapa hari yang lalu kami memberitakanakuisisi yang dilakukan oleh layanan marketplace properti besutan Rocket Internet, Lamudi Indonesia, terhadap layanan lokal serupa PropertyKita. Bisa dikatakan, ini adalah akuisisi pertama yang dilakukan oleh perusahaan besutan Rocket Internet di Indonesia. Apa yang menjadi alasan Lamudi untuk mengakuisisi PropertyKita?
Managing Director Lamudi Indonesia Steven Ghoos kepada DailySocial menjelaskan:
"Kami selalu mencari potensi penawaran yang kuat di pasar untuk meningkatkan pertumbuhan kami, jika ada alasan yang baik untuk itu. PropertyKita telah berada di pasar selama lima tahun dan ini memungkinkan banyak lalu lintas organik dan menciptakan hubungan penting dalam industri properti. Ini adalah sesuatu yang dapat kita bangun untuk mempercepat pertumbuhan Lamudi di Indonesia."
Dengan akuisisi ini, trafik PropertyKita sendiri pun kini sudah dialihkan ke Lamudi Indonesia. Jika para pencari properti mencoba mengakses PropertyKita, kini mereka akan di-redirect ke halaman Lamudi Indonesia. Steven juga menjelaskan bahwa pelanggan PropertyKita juga sudah diberitahu tentang hal ini.
"Saat ini pelanggan PropertyKita sudah diberitahu dan sekarang dapat menikmati lebih banyak exposure pemasaran sebab kami telah berupaya untuk menggabungkan pemasaran dari kedua portal. Untuk para pencari properti, mereka masih dapat mengakses PropertyKita, mereka hanya akan diarahkan ke halaman yang cocok dan relevan di Lamudi, dengan lebih banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan pencari properti mereka," ujar Steven.
Selama satu tahun beroperasi di Indonesia, Lamudi pun mengalami pertumbuhan yang cukup baik, yakni mencapai 700 persen dalam jumlah listing. Saat ini Lamudi mengklaim telah memiliki lebih dari 210 ribu listing properti dan tanah untuk dibeli atau disewa melalui platform mereka di lebih dari 240 kota.
Sedangkan PropertyKita, tak banyak yang diketahui dari layanan yang seolah tenggelam di tengah ramainya persaingan di segmen marketplace properti di Indonesia sekarang ini. Perusahaan yang didirikan oleh Ricky Conrad dan Ricky Kodrat di tahun 2008 ini sempat mengadakan kompetisi menulis blog untuk menyambut peluncuran resmi situs mereka.
Di tahun 2011, PropertyKita juga sempat mengklaim bahwa mereka telah memiliki lebih dari 128 ribu listing properti, lebih dari 23 ribu agen properti yang beriklan, dan memiliki kunjungan situs lebih dari 40 ribu per hari.
Tentang rencana ke depan Lamudi Indonesia, Steven menjelaskan bahwa mengakuisisi portal properti lainnya adalah salah satu cara untuk tumbuh, tetapi bukan prioritas utama Lamudi Indonesia. Menurutnya, Lamudi lebih memilih untuk tumbuh secara organik dengan memberikan pelayanan terbaik dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan.
"Hal ini telah terbukti berhasil, dan akuisisi PropertyKita memberi kita kesempatan untuk menerapkan strategi kami untuk basis pelanggan yang lebih luas," tandas Steven.