Aplikasi "Sampingan" Coba Sederhanakan Model Bisnis “Outsourcing” Pekerjaan
Sudah mendapatkan pendanaan awal 8,7 miliar Rupiah dari Golden Gate Ventures dan Antler
Aplikasi Sampingan didesain membantu masyarakat menemukan pekerjaan temporer untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Para founder terinspirasi dari bisnis outsourcing, mereka mengenakan harian atau bulanan ke pekerja. Dalam proses kerjanya, Sampingan menggunakan pendekatan yang hampir mirip dengan model outsourcing, memberikan bayaran berdasarkan hasil kinerja (pay per performance).
"Fitur terbaik yang kami tawarkan adalah kebebasan bagi para agen untuk bisa memilih apa, kapan, di mana dan bagaimana mereka menjalankan dan menyelesaikan pekerjaannya. Sementara untuk bisnis (pemberi pekerjaan), Sampingan dapat membantu karena tidak ada manpower fixed cost yang tidak sebanding dengan result yang harus dikeluarkan setiap bulan," ujar Business Development Manager Sampingan Vinno Zahran.
Sampingan menerapkan model pay per performance bagi rekanan dan agen. Agen (disebut dengan “Kawan Sampingan”) akan mendapatkan bayaran jika berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan yang ada di dalam aplikasi. Dengan sistem kemitraan, maka Kawan Sampingan bisa dengan bebas memilih preferensi pekerjaan sesuai keinginan dan minat.
Untuk menjalankan operasionalnya, saat ini Sampingan sudah mendapatkan pendanaan awal dari dua investor, yakni Golden Gate Ventures dan Antler. Total nilai pendanaan yang didapat ialah $600.000 atau setara dengan 8.7 miliar Rupiah.
Vinno menyampaikan, berbekal pendanaan yang dimiliki, Sampingan ingin terus meningkatkan awareness masyarakat terhadap potensi pekerjaan di sekitar mereka. Tahun 2019 ada beberapa agenda yang akan dilakukan. Selain pengembangan produk, tim Sampingan juga ingin memberikan kegiatan dukungan untuk para agennya di lapangan.
Sampingan didirikan oleh tiga orang founder, yakni Wisnu Nugrahadi, Margana Mohamad, dan Dimas Pramudya. Ketiganya adalah lulusan manajemen Universitas Padjadjaran. Wisnu dan Dimas sebelumnya berpengalaman sebagai tim pengembang dan produk di Gojek. Sedangkan Margana memiliki dan menjalankan bisnis outsourcing.
Melalui pendekatan digital, Sampingan ingin membuat model outsourcing menjadi lebih mudah diakses. Dan mendapati target sasaran (lapangan kerja) yang tepat, langsung kepada masyarakat.