3 Tips Menghitung Risiko Bisnis, Pemula Wajib Tahu
Tips mengidentifikasi berbagai risiko agar bisnis lebih lancar dan stabil
Dalam memulai maupun mengelola sebuah bisnis, diperlukan perhitungan yang matang agar bisnis dapat berjalan dengan baik. Bukan hanya pemasukan dan pengeluaran, terdapat berbagai aspek yang juga penting untuk diperhitungkan, misalnya risiko bisnis.
Meskipun penting untuk bersikap optimis, tetapi ada baiknya untuk mempersiapkan diri. Pebisnis sebaiknya memitigasi risiko untuk mengantisipasi kerugian yang mungkin terjadi dan lebih berhati-hati dalam bertindak.
Lalu, bagaimana cara menghitung risiko bisnis? Simak tipsnya berikut ini.
Gunakan Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan akronim dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman). Analisis ini merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi situasi internal dan eksternal bisnis secara menyeluruh.
Pada poin strength atau kekuatan, aspek yang perlu diidentifikasi adalah hal-hal yang menjadi kelebihan dan poin plus dari bisnis Anda. Contohnya yaitu penggunaan teknologi terkini, citra bisnis yang positif dan terkenal, ataupun jaringan bisnis yang kuat.
Pada poin weakness atau kelemahan, aspek yang perlu diidentifikasi adalah hal-hal yang belum maksimal dan menjadi celah dalam bisnis. Misalnya sumber daya manusia yang kurang mumpuni, bisnis belum lama dibentuk dan belum banyak pengalaman, atau proses bisnis yang belum maksimal.
Pada poin opportunity atau peluang, Anda perlu mengidentifikasi peluang dari lingkungan eksternal yang bisa menunjang kesuksesan bisnis. Misalnya, banyaknya peminat terhadap produk bisnis, produk selalu dibutuhkan, dan tren yang mendukung.
Selanjutnya di poin terakhir yaitu threat atau ancaman, Anda perlu mengidentifikasi aspek eksternal yang dapat mengancam keberadaan atau kesuksesan bisnis. Contohnya yaitu banyaknya kompetitor dalam industri sejenis, situasi politik, ekonomi, serta sosial yang tidak mendukung.
Dengan mengetahui setiap elemen SWOT bisnis Anda, Anda akan lebih mudah untuk mengenali risiko dan potensi kerugian. Tak hanya itu, elemen strength dan opportunity membuat Anda lebih jeli untuk melihat kesempatan untuk mencari solusi dalam mengahadapi risiko yang terjadi.
Buat Daftar Risiko
Risiko bisnis terdiri dari beberapa jenis, seperti risiko finansial, risiko operasional, risiko produksi, hingga risiko pemasaran. Untuk mengidentifikasi seluruh risiko secara jelas dan lengkap, Anda bisa membuatnya dalam bentuk tabel.
Pertama-tama, identifikasi kemungkinan terjadinya risiko secara menyeluruh, kemudian catat dalam daftar. Kedua, pikirkan kemungkinan risiko tersebut untuk terjadi. Anda bisa memberikan poin dengan skala satu sampai lima, ataupun satu sampai sepuluh. Semakin besar poin yang Anda berikan, artinya semakin besar kecenderungan risiko untuk terjadi. Ketiga, identifikasi dampak apa yang akan terjadi bila risiko tersebut benar-benar terjadi. Kemudian yang keempat, tuliskan solusi untuk mengatasi hal tersebut, ataupun hal-hal yang dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
Dengan begitu, tabel ini bukan hanya mengidentifikasi risiko apa saja yang dapat terjadi, namun juga memberikan Anda arahan dalam bertindak untuk mengatasi risiko.
Ajukan Berbagai Pertanyaan
Semakin awal Anda mengidentifikasi risiko, tentunya akan semakin baik. Oleh karena itu, sebaiknya Anda bersikap waspada, cermat, dan kritis dalam mengambil keputusan bisnis. Anda harus memikirkan pro dan kontra dari setiap pilihan yang Anda, untuk memastikan bahwa keputusan yang Anda buat adalah keputusan terbaik.
Nah, berikut beberapa pertanyaan untuk memandu Anda dalam mempertimbangkan keputusan bisnis:
- Bagaimana jika tren pasar berubah?
- Bagaimana jika ekonomi tidak stabil?
- Bagaimana jika terjadi bencana alam di area bisnis?
- Bagaimana jika pemintaan pasar menurun?
- Bagaimana jika biaya pengeluaran terlalu besar?
- Bagaimana jika muncul kompetitor baru?
- Bagaimana jika kompetitor mengeluarkan produk atau layanan serupa, dengan harga miring?
- Bagaimana jika terdapat regulasi pemerintah yang memberatkan operasional bisnis?
- Bagaimana jika kantor atau gudang mengalami bencana?
- Bagaimana jika sumber daya manusia tidak memadai?
- Bagaimana jika muncul citra negatif terhadap bisnis?
- Bagaimana jika harga bahan baku naik?
- Bagaimana jika produksi tidak sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan?
- Bagaimana jika produk tidak laku?
- Bagaimana jika produk tidak memenuhi kepuasan konsumen?
Tentunya, masih banyak lagi pertanyaan yang bisa Anda sesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi oleh perusahaan.
Pada intinya, bisnis memerlukan perencanaan yang matang agar dapat mencapai tujuannya. Walaupun tidak mungkin untuk menghindari seluruh risiko, namun setidaknya Anda sudah lebih siap dan tahu tindakan apa yang perlu dilakukan.
Mengidentifikasi risiko bisnis bukan berarti bersikap pesimis, melainkan bersikap realistis. Semoga beberapa tips tadi dapat membantu, ya!
Credit: Image by Wokandapix from Pixabay