1. Startup

East Ventures Pimpin Pendanaan Pra-Awal 82 Miliar Rupiah Startup Proptech “Tanaku”

Tanaku membangun platform teknologi untuk memfasilitasi pembelian dan transaksi properti secara online

Startup proptechTanaku mengumumkan perolehan dana segar senilai $5,5 juta (lebih dari 82 miliar Rupiah) dalam putaran pra-awal yang dipimpin oleh East Ventures. Dalam putaran ini mencakup ekuitas dan modal utang, dengan nominal tidak dirinci, dari bank internasional terkemuka.

Modal baru ini akan dimanfaatkan Tanaku untuk menghadirkan kepemilikan rumah yang mudah diakses dan mengubah pengalaman membeli rumah secara radikal, dengan fokus saat ini pada membangun produk, memperluas tim, memperoleh rumah, dan melaksanakan strategi go-to-market.

“Kami sangat menghargai investasi dan kepercayaan East Ventures dalam visi kami untuk menjembatani kesenjangan kepemilikan rumah dan mendorong inklusivitas keuangan di Indonesia,” ucap Co-founder & CEO Tanaku Jonathan Ma dalam keterangan resmi, Selasa (12/7).

Jonathan, bersama rekan-rekannya, yakni Andries De Vos (Head of Product), Bhanu Prakash (Head of Marketing), dan Alwin Hajaning (Head of Commercial), merintis Tanaku pada tahun ini dengan latar belakang beragam, mulai dari properti, keuangan, hukum, produk, dan pertumbuhan.

Permasalahan kompleks di area ini juga membuat sejumlah startup lain tertantang untuk memberikan solusi serupa untuk pembiayaan kepemilikan properti --- tentunya dengan model bisnis yang unik, di antaranya Ringkas dan Pinhome.

Solusi Tanaku

Sejak 2020, kepemilikan rumah di Indonesia terus menurun sebesar 2% tiap tahunnya. Sebanyak 70 juta generasi muda adalah segmen yang paling terdampak dengan 70% dari angka tersebut tidak mampu membeli rumah mereka sendiri.

Masalah tersebut bermula dari cara pembelian rumah, banyak anak muda tidak punya dana atau tabungan yang cukup untuk dijadikan sebagai uang muka awal (DP) dan bank akan menolak mayoritas pengajuan KPR. Pengembang properti sering menawarkan paket cicilan, tapi sering kali ada biaya tersembunyi yang mahal, suku bunga tinggi, dan persyaratan yang sulit dipenuhi.

Kondisi tersebut membuat mereka frustrasi dan beralih ke persewaan properti jangka panjang yang menyebabkan stabilnya penurunan kepemilikan rumah.

Jonathan menuturkan, Tanaku membangun solusi pra-hipotek untuk memiliki hunian. Tanaku akan membangun platform teknologi end-to-end unik untuk memfasilitasi pembelian dan transaksi rumah secara online untuk mengakomodasi berbagai startup proptech di Indonesia.

“Misi kami adalah memutarbalikkan penurunan kepemilikan rumah di Indonesia dan mewujudkan impian memiliki rumah. Dalam jangka panjang, kami ingin mendorong transisi Indonesia menuju perumahan hijau.”

Calon pembeli rumah bisa mendapatkan prakualifikasi bersama Tanaku dengan persyaratan yang jauh lebih sederhana daripada bank tradisional. Mereka cukup membayar 2% DP dan bisa menempati di rumah baru. Kemudian, mereka dapat fokus melunaskan sisa DP dengan cicilan bulanan dan memperbarui rumahnya dengan Tanaku atau mengakses pinjaman bank dengan persyaratan yang jauh lebih baik, berkat riwayat kredit yang sudah dikumpulkan.

More Coverage:

Pada peluncuran awal, calon pembeli rumah dapat memilih rumah dari daftar properti pilihan Tanaku melalui situsnya. Ke depannya, Tanaku akan memfasilitasi pembelian rumah di pasar terbuka dengan berbagai agen mitra di beberapa kota di Indonesia.

“Kami percaya pada ambisi dan keahlian tim Tanaku dalam memberikan solusi alternatif pembiayaan rumah untuk membantu jutaan masyarakat Indonesia dalam menjadi pemilik rumah yang bertanggung jawab secara finansial. Kami bersemangat untuk dapat menjadi bagian dari perjalanan tim Tanaku dalam menyambut era baru kepemilikan rumah di Indonesia,” kata Principal East Ventures Devina Halim.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again