Pendiri Indonesia Flight Marcella Einsteins Bikin Startup "Social Investtech" Cuanz
Cuanz merupakan aplikasi informasi seputar investasi yang menggabungkan konten dan kanal dari berbagai komunitas
Cukup lama tidak terdengar kabarnya, pendiri Indonesia Flight Marcella Einsteins kini mendirikan startup baru bernama "Cuanz". Startup ini tampaknya menjadi langkah perdana Marcella di sektor fintech mengingat sebelumnya ia lama berkecimpung di industri Online Travel Agent (OTA).
Sebagai pengingat, Marcella merupakan salah satu founding team (pekerja di awal pendirian) di Tiket.com pada 2012 silam. Di sana, ia sempat menduduki posisi sebagai Business Manager dan VP Product. Di 2015, Marcella mendirikan Indonesia Flight, platform OTA baru yang memfasilitasi pemesanan pesawat untuk beragam maskapai. Indonesia Flight disebut memiliki segmen berbeda dengan Tiket.com.
Kemudian di 2017, Indonesia Flight diakuisisi oleh Blibli -- sebelumnya Blibli terlebih dulu mengakuisisi Tiket.com. Pasca-akuisisi tersebut, tidak diketahui lagi bagaimana kelanjutan operasional Indonesia Flight sampai sekarang.
Hingga pada September 2021 Marcella mendirikan Cuanz dengan posisinya sebagai Co-founder. Cuanz merupakan aplikasi informasi seputar investasi yang menggabungkan konten dan kanal dari berbagai komunitas penggiat saham. Pengguna dapat mengakses informasi sesuai kebutuhan (personalized).
Social investtech
DailySocial.id mencoba menghubungi Marcella Einsteins untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai startup terbarunya. Namun, Marcella belum dapat memberikan komentar lebih dalam.
Diketahui dari laman LinkedIn-nya, Cuanz fokus pada investasi, mulai dari saham, kripto, forex, dan NFT. Cuanz tercatat telah bermitra dengan lebih dari 50 channel investasi. Platform ini disebut telah men-scale bisnisnya hingga ratusan juta Rupiah dalam satu bulan pertama beroperasi. Cuanz juga meluncurkan aplikasinya di perangkat Android dan iOS dalam kurun tiga bulan usai peluncurannya.
Mengintip aplikasinya sekilas, Cuanz hadir dengan menawarkan konsep berjejaring bagi investor untuk mengakses informasi seputar investasi, seperti saham atau kripto lewat grup dan channel. Pengguna dapat berlangganan secara gratis. Selain itu, Cuanz juga menyediakan berbagai mentor bagi yang ingin belajar berinvestasi.
"Alih-alih disebut sebagai news agreggator, kami sebut Cuanz sebagai social investtech. Kami berkiblat pada public.com dan shares.io," ujar Marcella dalam pesan singkatnya kepada DailySocial.id.
Dalam konteks ini, istilah social investtech merujuk konsep platform jejaring sosial bagi investor, di mana mereka dapat berdiskusi tentang investasi, tren terbaru, termasuk kesempatan berjejaring dengan komunitas atau investor lainnya. Ambil contoh public.com, platform ini menghasilkan pendapatan lewat sejumlah cara, dua di antaranya adalah model berlangganan (subscription), optional tipping bagi pengguna yang melakukan transaksi.
Di Indonesia, rata-rata platform di bidang teknologi investasi mengadopsi model marketplace yang memungkinkan investor ritel untuk membeli instrumen investasi secara lebih mudah, misalnya saham dan reksa dana. Beberapa platform ini di antaranya adalah Ajaib, Pluang, dan Bibit. Platform ini juga dilengkapi dengan fitur group/channel sebagai wadah diskusi dan jejaring bagi sesama pengguna.
Layanan edukasi investasi
More Coverage:
Di tengah meningkatnya minat investor ritel, beberapa startup mengembangkan platform berbasis edukasi untuk membantu masyarakat memahami mekanisme dan berbagai instrumen investasi. Beberapa bahkan memberikan analisis harian untuk membantu menentukan keputusan investasi.
Beberapa startup tersebut adalah Emtrade; belum lama ini mereka mendapatkan dukungan dari Pandu Sjahrir sebagai investor sekaligus advisor. Lainnya ada juga Ternak Uang yang awal pekan lalu mengumumkan perolehan pendanaan awal yang dipimpin Partick Walujo.
Sign up for our
newsletter