1. DScovery

Payback Period: Arti, Rumus, Keunggulan dan Kekurangan, Indikator, Cara Menghitung, dan Contohnya

Jika Kamu menginvestasikan uang, Kamu pasti akan mendapatkan uangmu kembali. Oleh karena itu, payback period sangat penting. Berikut penjelasannya di bawah ini!

Kamu yang pernah belajar ilmu ekonomi pasti tidak asing lagi dengan istilah payback period. Istilah ini sering disebut sebagai pengembalian modal. Payback period ini sering digunakan oleh investor untuk mengambil keputusan investasi. 

Keputusan ini nantinya akan digunakan sebagai faktor penentu investasi di proyek tersebut. Investor pada umumnya tidak terlalu senang dengan investasi yang memiliki payback period yang terlalu lama.

Nah, pada artikel kali ini, mari kita mengulas secara lengkap tentang payback period dan cara menghitungnya dengan baik.

Pengertian Payback Period 

Payback period adalah metode yang biasa digunakan oleh investor, profesional keuangan, dan bisnis untuk menghitung laba atas investasi. Payback period membantu menentukan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menutup biaya awal yang terkait dengan investasi. Juga bermanfaat untuk menghitung payback period sebelum membuat keputusan. Terutama ketika investor perlu mengambil keputusan cepat tentang proyek investasi.

Semakin pendek pengembalian, semakin diinginkan investasi. Sebaliknya, semakin lama pengembaliannya semakin tidak diinginkan. Misalnya, seorang analis keuangan perusahaan harus mampu mengevaluasi berbagai proyek investasi atau operasional untuk mengidentifikasi proyek atau investasi yang paling menguntungkan.

Salah satu cara untuk melakukan itu dalam analisis keuangan perusahaan adalah payback period. Perhitungan payback period biasanya berguna dalam keuangan dan penganggaran modal, tetapi dapat diterapkan pada industri lain juga.

Dengan kata lain, payback period adalah jangka waktu yang diperlukan agar dana yang ditanamkan dalam suatu investasi dapat dilunasi seluruhnya. Hal ini biasanya terjadi pada investor yang tidak menginginkan investasi dengan payback period yang terlalu lama. Dengan kata lain, perhitungan periode pengembalian digunakan investor untuk mengambil banyak keputusan.

Payback Period Menurut Para Ahli

Untuk lebih memahami payback period, kami sarankan Kamu memahami pentingnya payback period berdasarkan pendapat ahli. Inilah pendapat mereka tentang periode pengembalian.

  • Dian Wijayanto

Dian Wijayanto menjelaskan bahwa payback period adalah suatu periode yang dibutuhkan untuk bisa kembali mengembalikan dana yang sudah digunakan dalam suatu investasi.

  • Abdul Choliq

Abdul Choliq memiliki pandangannya tersendiri terkait payback period. Menurutnya, payback period adalah suatu perkiraan jangka waktu kembali pada suatu investasi yang sudah dilakukan dengan suatu profit yang didapatkan.

  • Bambang Riyanto (2004)

mendefinisikan rumus payback period sebagai teknik menutupi kembali modal yang dikeluarkan pada investasi dalam periode tertentu dengan menggunakan aliran kas neto.

Keunggulan dan Kelemahan Payback Period

Payback period populer di kalangan profesional keuangan karena banyak keuntungannya. Tapi tentu saja, seperti metode apapun, ada sisi negatif dari periode pengembalian. Ini berarti bahwa ahli keuangan dan perusahaan tidak boleh mendasarkan keputusan investasi mereka hanya pada metode ini.

Ini akan membantumu untuk membuat keputusan yang tepat tentang teknik penganggaran modal.

Keunggulan Payback period

  • Mengetahui Kurun Waktu Pengembalian Dana Investasi

Pengadaan untuk proyek yang dilaksanakan perusahaan dapat dengan mudah dihitung berdasarkan durasi operasi proyek dari awal hingga selesai. Perkiraan ini dapat digunakan untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menutup modal yang diinvestasikan dalam proyek tersebut.

Kemudian Kamu dapat membuat perhitungan yang tepat untuk menyelesaikan proyek mu. Mengetahui hal ini sangat penting agar Kamu bisa menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali modalmu.

  • Memilih Proyek

Sebuah perusahaan dapat melakukan beberapa proyek. Namun, pelaksanaan proyek tersebut tentunya membutuhkan modal dan investasi yang besar. Oleh karena itu, jika suatu perusahaan dapat melaksanakan dua jenis proyek, pelaksanaan kedua proyek tersebut dapat dibandingkan.

Dari dua jenis proyek ini, kita bisa melihat dengan tepat mana yang bisa mengembalikan modal lebih cepat atau menutup modal lebih cepat. Nantinya, hal ini bisa Kamu lakukan sebagai alternatif pemilihan proyek untuk perusahaan mu.

  • Mudah dan Sederhana

Pada prinsipnya payback period dapat ditentukan dan dihitung dengan menggunakan rumus sederhana. Formula yang paling umum digunakan adalah nilai investasi (investasi tahunan).

Rumus ini menunjukkan periode pengembalian yang diperlukan untuk menutup modal atau dana investasi yang dihabiskan untuk proyek tersebut. Selain itu, perhitungan ini juga akan membantu Kamu menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal mu.

Perhitungan menggunakan rumus ini mudah dan terlihat sederhana, sehingga siapa pun dari perusahaan kecil menengah hingga perusahaan besar harus dapat melakukannya terlepas dari jenis industri atau jenis bisnisnya.

  • Mempertimbangkan Segala Risiko

Dalam beberapa kasus, Kamu dapat memilih proyek dengan periode pengembalian yang singkat. Untuk mengetahui hal tersebut diperlukan rumus return on investment. Dengan menggunakan rumus ini, Kamu dapat memilih proyek yang dapat mengembalikan dana dalam waktu yang lebih singkat. Mengapa? Pada akhirnya, kecepatan penyelesaian proyek mempercepat proses pengembalian investasi. 

Artinya, semakin pendek waktu pemprosesan, semakin kecil risiko yang dapat diambil perusahaan. Payback period yang lebih pendek mengurangi risiko kerugian perusahaan.

Periode pengembalian yang singkat memungkinkan investor dan pemilik bisnis untuk meminimalkan kerugian.

Kelemahan Payback Period

  • Mengabaikan Nilai Waktu dari Uang

Salah satu kelemahan utama payback Period adalah mengabaikan nilai waktu dari uang. Menurut konsep time value of money, uang yang diterima memiliki nilai lebih cepat daripada nanti. Karena potensinya untuk mendapatkan pengembalian tambahan jika diinvestasikan kembali. Metode payback period tidak memperhitungkan hal itu, sehingga mendistorsi nilai sebenarnya dari arus kas.

  • Tidak Semua Arus Kas Tercakup

Metode ini hanya mempertimbangkan arus kas sampai investasi awal dipulihkan, mengabaikan arus kas yang terjadi di tahun-tahun berikutnya. Ini memaksa kita untuk meninggalkan proyek yang dapat menghasilkan arus kas yang menguntungkan di kemudian hari.

  • Tidak Realistis

Metode ini sangat sederhana sehingga tidak mempertimbangkan skenario bisnis normal. Faktanya, investasi modal bukanlah investasi satu kali. Sebaliknya, proyek semacam itu biasanya membutuhkan investasi lebih lanjut di tahun-tahun berikutnya, termasuk proyek dengan arus kas masuk yang tidak stabil.

  • Mengabaikan Profitabilitas

Sebuah proyek dengan periode pengembalian yang singkat bukanlah jaminan profitabilitas. Arus kas dari proyek dapat berhenti selama periode pengembalian atau menurun setelah periode pengembalian.

Indikator Payback Period

  • Jika payback period lebih awal dari waktu yang ditentukan, maka perusahaan akan dikenakan cash injection.
  • Jika periode pengembalian lebih lama atau melebihi periode yang ditentukan, proyek tidak cocok untuk investasi atau suntikan dana.
  • Jika perusahaan Anda memiliki banyak proyek, pilih proyek dengan waktu pengembalian tercepat.

Cara Menghitung Payback Period

Periode pengembalian atau payback period dapat dihitung dengan membagi nilai investasi dengan arus kas bersih yang dihasilkan setiap tahunnya. Lebih khusus lagi, berikut adalah rumus yang dapat Kamu gunakan untuk menghitung waktu pengembalian mu:

Payback Period = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih

Sebagai catatan, rumus ini dihitung dengan asumsi bahwa nilai arus kas masuk bersih dievaluasi sama untuk setiap periode atau tahun. Berbeda dengan cara menghitung payback period ketika arus kas perusahaan berbeda, rumusnya adalah:

PP = n + a : b x 1 tahun

keterangan:

PP = payback period

n = syarat periode pengembalian modal investasi

a = jumlah kumulatif arus kas pada tahun terakhir (n)

b = arus kas pada tahun setelah tahun kumulatif arus kas berjalan (n + 1)

Contoh Perhitungan Payback Period

Manajemen PT ABC sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan untuk memproduksi komponen elektronik. Jika membeli mesin produksi senilai Rp 250 juta maka keuntungan bersih dari tambahan mesin tersebut adalah Rp 70 per tahun. Jadi berapa periode pengembalian untuk mesin tersebut?

Jawaban:

Nilai Investasi = Rp. 250.000.000,-

Kas Masuk Bersih = Rp. 70.000.000,-

periode pengembalian modal = ?

periode pengembalian modal = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih

periode pengembalian modal = Rp. 250.000.000,- :  Rp. 70.000.000,-

periode pengembalian modal = 3,57

Berdasarkan perhitungan diatas, maka payback period time atau periode pengembalian modal untuk suatu mesin produksi adalah 3,57 tahun lamanya.

Kami berharap dengan cara ini Kamu dapat memilih proyek investasi yang tepat untuk bisnismu. Hal ini memungkinkan perusahaan memperoleh laba dan pengembalian investasi yang maksimal. Semoga artikel ini membantumu!

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again