Pendekatan Berbeda Startup HR-Tech Karun Tangani “Tech-Talent War”
Karun telah peroleh pendanaan pra-awal dengan nominal dirahasiakan dari REAPRA pada April 2022
Selama kesenjangan antara supply dan demand terus ada, talent war akan terus terjadi demi mendapatkan calon pekerja terbaik. Celah tersebut menjadi pekerjaan bersama seluruh stakeholder. Di saat yang sama, kesempatan buat para HR-tech masuk menawarkan berbagai solusi memudahkan kedua sisi, mulai dari rekrutmen, sortir, tes, hingga mendapatkan talenta yang dicari, dengan memanfaatkan teknologi digital.
Karun adalah pendatang baru di kalangan startup HR-tech. Startup yang dirintis William Jakfar ini punya ambisi turut serta menyelesaikan masalah “tech-talent war” ini dengan caranya sendiri. Meski William bukan berlatar belakang sebagai HR, ia punya semacam filosofi hidup yang ingin membantu orang lain dengan sesuai kemampuannya. Sebelumnya, ia punya pengalaman mendalam sebagai digital marketing dan bekerja di Bytedance dengan posisi SMB Partner Manager.
“Saya mendirikan Karun dan menjelajahi industri HR/recruitment untuk membantu talent yang merasa helplesss dengan semua keterbatasannya, namun punya daya juang yang tinggi,” ujarnya kepada DailySocial.id.
Karun sendiri diambil dari kata "karuna" dari Bahasa Sanskrit yang bermakna welas-asih (belas kasih/iba).
Platform ReviewKerja
Karun didirikan pada awal tahun ini, dengan menyediakan dua produk, yakni platform ReviewKerja dan services untuk employer branding. Platform ReviewKerja itu sendiri baru dirintis pada awal September ini, sebagai tempat untuk komparasi gaji, review, forum, dan lowongan pekerjaan, untuk talenta teknologi di Indonesia.
Perusahaan dapat memasukkan lowongan ke dalam platform dan maintain employer branding-nya melalui layanan agensi digital yang dikelola Karun. Bila mengenal platform Glassdoor, ReviewKerja punya konsep yang sama. “Layanan employer branding ini memastikan perusahaan tetap relevan dan menjadi pilihan utama para talent dengan strategi digital branding yang tepat.”
Inisiasi William dengan merilis ReviewKerja ingin menyelesaikan tiga hal, yakni “the great resignation”, tingginya turnover tech-talent dengan rata-rata global sebesar 21,35%, dan besarnya kebutuhan tech-talent untuk dukung ekonomi digital dalam satu dekade mendatang. Di industri sendiri, situs komparasi gaji dan review perusahaan secara umum sudah ada, namun ReviewKerja memosisikan diri khusus untuk talenta digital.
Platform ini dibuat khusus untuk mendukung karier di bidang teknologi, khususnya IT, data, dan product dengan mengakses gaji, review tempat kerja di startup dan korporat, sembari berjejaring lewat forum anonim secara aman. “Bayangkan Glassdor + Stack Overflow punya bayi di Indonesia” kata dia.
William melanjutkan, “Navigasi karier profesional IT yang baru maupun senior sangat tergantung dari informasi gaji dan review kerja, namun informasi ini terbatas dan hanya beredar dari mulut ke mulut saja.”
More Coverage:
Dalam menjalankan monetisasinya, Karun memberlakukan fee untuk jasa pemasangan lowongan kerja, head-hunter tenaga IT, dan layanan custom employer branding services, termasuk digital branding agar perusahaan menjadi pilihan utama kandidat. Sementara, untuk forum komunitas di platform bersifat gratis untuk para profesional IT.
Perusahaan sudah didukung dengan pendanaan eksternal tahap pra-awal dengan nominal dirahasiakan pada April 2022. Dana tersebut datang dari VC asal Singapura bernama REAPRA. William menjelaskan dana tersebut digunakan untuk mendanai operasional perusahaan, sembari menemukan product-founder-market-fit. Dalam operasional Karun, William dibantu oleh tiga orang intern dan satu part timer.
Karun juga akan memfokuskan peningkatan jumlah pengguna dalam beberapa bulan ke depan, mengingat ReviewKerja baru dirilis bulan ini. “Kami telah menjajaki partnership untuk recruitment dan employer branding dengan beberapa perusahaan di Indonesia,” tutupnya.
Sign up for our
newsletter