1. Startup

Setengah dari Seluruh Pengguna Internet di Indonesia Online dari Perangkat Bergerak, Dua Pertiganya dari Warnet

Pada hari selasa, The Jakarta Post merilis beberapa angka dari Southeast Asian Digital Consumer Report yang akan diriilis oleh Nielsen. Laporan ini menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan terakhir untuk penetrasi internet di wilayah Asia Tenggara, namun hampir setengah dari pengguna internet di negara kita online dari ponsel.

Laporan ini menemukan bahwa hanya 21 persen penduduk Indonesia berusia antara 15 dan 49 tahun yang mengakses internet sedangkan di Singapura 67 persen, 38 persen di Malaysia, 33 persen di Filipina, dan 31 persen di Thailand. Rata-rata perentase regional adalah 38 persen. Laporan ini tidak menyediakan angka untuk anggota ASEAN lainnya.

Nielsen menemukan bahwa 48 persen pengguna internet Indonesia mengakses internet dari ponsel dengan 13 persen lagi menggunakan perangkat genggam lainnya. Dalam hal persentase, ini melampaui semua negara-negara lain di wilayah Asia Tenggara di mana hanya 36 persen pengguna internet di Thailand dan 35 persen di Singapura lebih memilih untuk menggunakan ponsel dalam mengakses internet.

Hasil ini tidak begitu mengejutkan karena kurangnya ketersediaan koneksi kabel dan ADSL bagi pengguna rumah tangga di Indonesia. Ditambah dengan meningkatnya koneksi internet mobile terjangkau dari operator selular dan peningkatan jumlah pengguna ponsel berharga $ 200-an, dengan kondisi ini menjadi sangat jelas bahwa akses internet mobile merupakan area pertumbuhan yang tinggi dan akan tetap demikian di masa mendatang.

Meskipun pertumbuhan mobile internet tergolong cepat, warnet masih menjadi lokasi yang dominan bagi orang Indonesia untuk online. Laporan Nielsen mengatakan bahwa 67 persen pengguna internet di negara Asia Tenggara lain mengakses internet dari rumah, 66 persen penduduk Indonesia pergi ke warnet untuk mengakses internet.

Bagaimanapun, ada hal yang belum terungkap dari laporan ini yaitu waktu yang dihabiskan pada masing-masing terminal. Karena ponsel jauh lebih pribadi dan jelas dibawa kemana-mana, sangat mungkin bahwa orang menghabiskan lebih banyak waktu online di ponsel daripada duduk di 'bilik-bilik' warnet.

Untuk proyeksi 12 bulan selanjutnya, survei Nielsen menemukan bahwa penggunaan internet mobile di Indonesia akan meningkat menjadi 53 persen dari semua netizen sedangkan perangkat genggam lainnya mengambil 30 persen dari pasar.

Masih pada mobile browsing, laporan State of the Mobile Web terbaru dari Opera yang dirilis pada bulan Juni dengan data bulan Mei menunjukkan peningkatan yang lumayan dari bulan April. Page view per pengguna naik dari 447 ke 523 sedangkan data yang ditransfer per pengguna untuk bulan Mei naik dari 5 MB ke 6 MB. Penggunaan Opera Mini di Indonesia adalah yang kedua terbesar setelah Rusia.

Perlu dicatat bahwa meningkatnya penggunaan perangkat mobile untuk akses internet tidak menghalangi orang untuk tetap mengakses internet menggunakan komputer desktop. Bagaimanapun, angka-angka tersebut tidak mungkin bersinggungan terlalu banyak, melihat bahwa ada lebih dari 170 juta ponsel di negara ini dan hanya 15 juta komputer, menurut data yang disebutkan oleh penyelenggara MobileMonday, Andy Zain.

Tentu saja tidak semua orang perangkat tersebut terhubung ke internet, tetapi hal di atas seharusnya bisa memberikan semacam dasar untuk referensi dalam melihat jurang pemisah antara distribusi ponsel dan komputer di negara ini.

Dalam temuan lainnya, Nielsen juga menemukan bahwa hanya 19 persen penduduk Indonesia menggunakan internet dari rumah, sementara 22 persen online dari kantor dan 14 persen dari lembaga pendidikan. Seperti halnya dengan rincian data untuk perangkat yang dijelaskan di atas, angka-angka ini tidak eksklusif satu sama lainnya.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again