1. DScovery

Stoikisme: Filosofi, Arti, Ajaran dan Cara Penerapannya

Stoicisme telah menjadi cara berpikir yang populer selama ratusan tahun dan merupakan aliran filosofis yang paling tersebar luas

Pernahkah kamu merasa sangat tertekan, stres, cemas, dan segudang emosi negatif lainnya? Atau apakah kamu merasakannya sekarang? Jika demikian, sekaranglah waktunya untuk belajar tentang ketabahan.

Stoicisme telah menjadi cara berpikir yang populer selama ratusan tahun dan merupakan aliran filosofis yang paling tersebar luas.

Pasalnya, banyak orang menganggap filosofi hidup ini sangat berguna dalam kehidupan kita sehari-hari, karena mengajarkan kita untuk tetap tenang dalam situasi sulit yang tidak terduga. Membantu berpikir logis, menjernihkan pikiran, dan membuat keputusan yang tepat.

Berikut penjelasan lebih lanjut oleh DailySocial.id mengenai stoikisme!

Definisi Stoikisme

Stoikisme adalah aliran filsafat yang membantu kita mengendalikan emosi negatif dan bersyukur (menyajikan) untuk semua yang kita miliki sekarang. Cakupan aliran ini meliputi menerima keadaan yang tidak bisa kita ubah, mengubah apa yang kita bisa, dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaan antara keduanya.

Pada dasarnya, kita manusia dilatih untuk bereaksi secara rasional terhadap segala sesuatu. Hal ini sejalan dengan tujuan utama aliran ini yaitu pengendalian diri, seseorang yang memiliki pengendalian yang baik, ketenangan, kelenturan mental, emosi yang seimbang.

Dalam aliran filsafat ini, kehidupan didefinisikan dalam dua bagian. Bagian pertama adalah dimensi internal dan bagian kedua adalah dimensi eksternal atau dikenal dengan dikotomi kontrol.

Dimensi batin adalah segala sesuatu yang sepenuhnya berada di bawah kendalimu. Sedangkan dimensi luar didefinisikan sebagai sesuatu yang berada dalam kendali kita. Misalnya jawaban orang lain, jawaban orang lain dan pendapat orang lain.

Mereka yang mengikuti cara berpikir Stoikisme disebut Stoic.

Prinsip Hidup Stoikisme

  • Kita hanya bisa mengendalikan apa yang ada dalam kendali kita yakni pikiran dan tindakan kita sendiri. Selain itu merupakan hal eksternal di luar kendali kita. Oleh karenanya, yang dapat kita kendalikan adalah penilaian kita terhadap hal eksternal ini; peristiwa, situasi, pikiran, pendapat orang lain terhadap kita.

Semakin kita berusaha mengendalikan apa yang ada di luar kendali kita, maka kita akan semakin merasa frustasi, kecewa, atau bahkan patah hati. Jadi, fokuslah pada apa yang bisa kita kontrol yaitu diri sendiri.

  • Mengharapkan yang terbaik tapi juga mempersiapkan skenario terburuk.
  • Melatih diri menciptakan jarak emosi (detachment) yang sehat terhadap hal-hal di sekitar. Berjarak secara emosi tidak menjadikan kita manusia yang dingin atau tidak perduli, namun justru sebaliknya apa yang kita miliki bisa hilang kapan saja.
  • Memahami bahwa di hidup ini tidak ada yang permanen (apa yang kita miliki bisa rusak atau hilang. Tak terkecuali orang tercinta, kekusaan, reputasi. Tidak ada kepastian.
  • Menghargai apa yang ada di sekitar kita dengan tidak menyia-nyiakannya.

Cara Membentuk Pola Pikir Stoikisme

Untuk dapat menerapkan pola pikir stoikisme, ada beberapa cara agar kamu bisa membentuk pola pikir tersebut. Dikutip dari tulisan Tasya Talitha (2021), berikut beberapa langkah menerapkan stoikisme!

Membedakan Hal yang Bisa Diubah dan Tidak Bisa Diubah

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dalam Stoicisme kita tidak dapat mengontrol hal-hal yang terjadi secara tidak terkendali dan mengontrol hal-hal yang dapat dikontrol. Daripada memikirkan hal-hal yang tidak mungkin tercapai, lebih baik pikirkan hal-hal yang kamu miliki sekarang dan syukuri.

Biasakan Diri untuk Menyusun Jurnal

Dengan membuat jurnal harian, kita bisa membekali diri dengan kejadian dari masa lalu dan menjadi lebih baik dan lebih bahagia di masa depan. Jurnal dapat diisi dengan hal-hal seperti pengalaman pribadi, kata-kata atau kutipan bijak.

Mempersiapkan Diri dan Sabar dalam Menghadapi Masalah

Hidup tidak selalu bahagia dan pasti ada saatnya kamu merasa down atau lemah. Dalam stoikisme seseorang harus beradaptasi dengan kenyataan bahwa hidup tidak selalu menyenangkan dan nyaman.

Kita bisa mengalami banyak momen buruk, jadi cobalah untuk mempersiapkan diri menghadapi momen tersebut dan biasakan untuk tetap kuat dalam menghadapi skenario terburuk.

Setiap Hal Buruk yang Hadir Merupakan Sumber Kebahagiaan

Hidup akan terasa sulit jika kita hanya berfokus kepada kesulitannya saja. Jadi daripada memikirkan hal yang buruk, alangkah baiknya jika kita lebih banyak memikirkan tentang hal baik. Dalam konsep stoikisme, kebahagiaan tidak datang sendiri, namun harus diciptakan. Jadi, ada baiknya lebih banyak memikirkan hal yang membahagiakan saja ya!

Kita Semua Hanya Butiran Kecil di Alam Semesta

Inti dari konsep stoikisme itu sederhana, yaitu kita semua hanya makhluk yang sangat kecil di alam semesta ini. Begitu pula hal-hal negatif yang kita hadapi, semuanya seperti butiran kecil. Jadi, kenapa tidak mengganti hal-hal negatif itu menjadi hal-hal lebih baik yang akan membawa kebahagiaan untuk diri sendiri?

Itulah hal sederhana yang perlu kamu ketahui dari prinsip hidup stoikisme. Kamu disarankan menerapkan pola hidup ini demi ketenangan hidupmu!

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again