Tekad ION Mobility Bumikan Sepeda Motor Elektrik di Indonesia
Produk pertama M1-S telah diperkenalkan ke publik, adopsi model D2C memanfaatkan kehadiran showroom dan platform e-commerce
Indonesia mulai mengejar ketertinggalan untuk urusan kendaraan listrik. Pemerintah mulai tancap gas mendorong industri hulu untuk bergerak turun ke hilir, setelah mencanangkan kendaraan listrik sebagai bagian dari masa depan Indonesia. Ada sejumlah kebijakan dan insentif untuk memastikan keberhasilan target tersebut.
Hal tersebut mendorong nama-nama produsen sepeda motor lokal yang belakangan mulai muncul. Nama-nama sepeda motor listrik yang sudah beredar di antaranya ALVA, Electrum, Volta, SLIS, Gesits, U-Winfly, dan Polytron Fox-R. Semuanya di-backing oleh perusahaan besar, termasuk pelat merah.
Scorpio Electric (Singapura) di Asia Tenggara, dan di belakang Gogoro (Taiwan) dan Ather Energy (India) di Asia Pasifik, adalah beberapa nama manufaktur yang bisa dikatakan menjadi champion di negara masing-masing.
Di antara sesama negara Asia Tenggara, progres adopsinya kurang lebih mirip. Rata-rata menghadapi tantangan yang sama, seperti kurangnya infrastruktur publik pengisian daya; biaya kepemilikan yang tinggi; keselamatan, jarak mengemudi, serta pengoperasian dan pemeliharaan EV; dan, ketergantungan terhadap sumber energi.
Survei termutakhir Deloitte menunjukkan adanya peningkatan minat terhadap EV di kalangan konsumen di wilayah tersebut. Dikatakan, “didorong oleh biaya bahan bakar yang lebih rendah, kekhawatiran tentang perubahan iklim/penurunan emisi, dan pengalaman berkendara yang lebih baik. Minat tertinggi konsumen datang dari Singapura, Malaysia, dan Thailand. Namun, kurangnya infrastruktur pengisian daya publik dan jarak kemudi tetap menjadi hambatan untuk diadopsi.” Kekhawatiran tersebut wajar saja, mengingat kapasitas baterai yang terbatas untuk menempuh perjalanan jarak jauh.
Asia Tenggara muncul sebagai pasar potensial dan pusat manufaktur untuk kendaraan listrik (EV). Mordor Intelligence memperkirakan pasar EV di Asia Tenggara hampir mencapai $500 juta pada 2021 dan memperkirakan akan tumbuh menjadi $2,7 miliar pada 2027.
Welcome to Premium Content
Become a DailySocial.id Subscription, you can get unlimited access to discover the best minds of innovation and to perceive the finest tech journalism products in Indonesia. Learn more
Single Article
Access anytime, only this article.
Starting at
Rp 7,000 /article
Subscription
Unlimited access premium content.
Starting at
Rp 150,000 /month
Login or create account to access premium content

Sign up for our
newsletter