Cakap Umumkan Pendanaan Seri A+ Senilai 42,6 Miliar Rupiah
Dipimpin oleh Heritas Venture Fund, diikuti oleh Strategic Year Holdings, Investidea Ventures, dan Prasetia Dwidharma
Cakap, platform edtech yang memfokuskan pada pembelajaran bahasa, hari ini (22/12) mengumumkan perolehan pendanaan seri A+ senilai $3 juta atau setara 42,6 miliar Rupiah. Putaran ini dipimpin oleh Heritas Venture Fund, diikuti oleh Strategic Year Holdings dan beberapa investor sebelumnya seperti Investidea Ventures dan Prasetia Dwidharma.
Dana segar akan difokuskan untuk penguatan sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan ekspansi domestik. Bagi Cakap, pandemi ini dipandang sebagai momentum baik untuk memperkenalkan model pendidikan online secara lebih mendalam. Di kalangan masyarakat, adanya pembatasan sosial dan kegiatan sekolah dari rumah mendorong adopsi teknologi pembelajaran di berbagai tingkatan pendidikan.
Diukur sejak awal tahun ini, Cakap mengklaim mengalami pertumbuhan hingga 10x lipat. Per hari ini, aplikasi Cakap di Google Play Store sudah diunduh ratusan ribu kali; sementara menurut data Similar Web, kunjungan ke situs Cakap.com terpantau terus mengalami pertumbuhan, dari 550 ribu kunjungan di bulan Juni 2020 menjadi 1,35 juta kunjungan di akhir November 2020 ini.
Kendati demikian tidak dimungkiri bahwa kompetisi layanan edtech untuk pembelajaran bahasa memang sudah terlihat. Selain Cakap, di Indonesia sudah ada beberapa startup yang tawarkan layanan serupa baik dari dalam maupun luar negeri, seperti Bahaso, LingoAce, Elsa Speak, Duolingo, dll.
Sementara menurut Edtech Report 2020, ekosistem startup di bidang pendidikan sudah mulai terbentuk, mayoritas diisi penyedia layanan pembelajaran dengan beragam cakupan materi.
"Kunci kesuksesan selama pandemi ini adalah mengerti lanskap Indonesia untuk menciptakan solusi edukasi yang akurat dan dapat menyelesaikan problem sebenarnya di target market, di mana akses untuk pendidikan berkualitas tinggi tidak hanya diperlukan oleh murid-murid di kota besar, tapi juga di seluruh kepulauan Indonesia, termasuk kota-kota tingkat tiga dan daerah terpencil,” ujar Co-founder & CEO Cakap Tomy Yunus.
Turut disampaikan, bahwa Indonesia adalah salah satu pasar pendidikan yang besar di Indonesia. Sekurangnya ada lebih dari 3 juta guru di 300 ribu sekolah. Jumlah siswanya pun fantastis, secara keseluruhan mencapai lebih dari 60 juta -- seiring waktu, mereka juga cenderung lebih melek dengan teknologi dan internet.
More Coverage:
"Kami percaya pada potensi jangka panjang dari pasar teknologi pendidikan di Indonesia, dan kami sangat bersemangat untuk mendukung Cakap dalam upaya pemanfaatan dan meningkatkan permintaan akan pendidikan berkualitas tinggi di tengah meningkatnya disposable income masyarakat umum," kata Chairman Strategic Year Conrad Tsang.
Pertengahan Juli 2020 lalu, Cakap juga telah memperluas cakupan pembelajaran mereka lewat layanan UpSkill. Fokusnya pada konten seperti kewirausahaan, pengembangan karier, dan pengembangan diri. Mereka menerapkan sistem modul base dan topic base, sehingga pengguna bisa memilih isu, topik, dan paket yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.