Cakap UpSkill Diluncurkan, Perluas Cakupan Materi Pengembangan Diri
Pengguna bisa memilih isu, topik, dan paket yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing
Cakap yang selama ini dikenal sebagai aplikasi untuk belajar bahasa kini melebarkan sayapnya. Dengan meresmikan Cakap UpSkill, mereka merambah materi dan kategori baru non-bahasa, seperti wirausaha, pengembangan karier, dan pengembangan diri.
Cakap UpSkill ini nantinya menggunakan sistem modul base dan topic base, sehingga pengguna bisa memilih isu, topik, dan paket yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pihak Cakap menyampaikan, secara keseluruhan mereka memiliki 500 guru profesional. Setiap guru di Cakap UpSkill telah melewati beberapa tahapan kurasi dari tim internal sehingga kualitas materi maupun gurunya sudah dijamin.
“Menurut survei yang dilakukan, tahun 2020 pengguna aktif Cakap naik hingga 5 kali lipat. Jumlah traffic pada Q1 di Cakap juga naik 3200% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019. Kenaikan tersebut tidak hanya berasal dari peminat bahasa, tetapi juga peminat skill baru. Cakap Upskill terlahir dari permintaan pengguna Cakap yang ingin belajar dan meningkatkan kualitas diri untuk meningkatkan daya saing mereka dalam mencari pekerjaan ataupun menciptakan lapangan kerja di masa adaptasi kebiasaan baru ini,” terang CEO Cakap Tomy Yunus kepada DailySocial.
Cakap yang selama ini konsisten dengan layanan belajar bahasa dengan konsep interaksi dua arah atau live tutoring mulai menimbang untuk memberikan kontribusi lain di bidang pembelajaran. Cakap UpSkill juga disebut sebagai solusi end-to-end dalam penyediaan skill sharing.
"Untuk mencapai visi tersebut, kami merasa perlu mengembangkan produk yang tidak dibatasi oleh produk bahasa. Karena kami percaya Cakap bukan hanya aplikasi belajar bahasa, namun sebagai wadah penghubung antara pelajar dengan sumber materi berkualitas melalui interaksi dua arah," lanjut Tomy.
EdTech mulai dapat tempat di hati masyarakat
Selama dua sampai tiga tahun belakangan ini industri teknologi pendidikan atau edtech perlahan tapi pasti menemukan bentuk terbaiknya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pandemi dan ramai-ramai kartu prakerja beberapa waktu lalu berhasil mengangkat kehadiran dan juga peluang industri ini ke permukaan.
Cakap tidak bisa dibilang pemain baru, pembelajaran bahasanya sudah berkembang, tidak hanya Bahasa Inggris tetapi juga Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, dan Bahasa Indonesia. Pihak Cakap juga mengklaim pengguna yang mereka miliki menyebar di lebih dari 28 provinsi di Indonesia. Termasuk juga kolaborasi dengan instansi pemerintah untuk menyelenggarakan kelas untuk pegawainya.
More Coverage:
Dijelaskan Tomy, Cakap UpSkill memiliki target untuk bisa membantu mereka lulusan baru yang ingin mencari kerja, membuka bisnis sendiri atau mereka yang terpaksa harus beradaptasi dengan situasi terkini.
"Kami sadar kondisi ekonomi saat ini memaksa seluruh masyarakat untuk beradaptasi, namun jangan sampai masyarakat pasrah akan keadaan. Melalui Cakap Upskill dan peran kami sebagai startup rintisan anak bangsa, kami berharap dapat turut menurunkan tingkat penggaguran dan mempercepat recovery dengan meningkatkan kualitas SDM secara merata dan menyeluruh," tutup Tomy.
Sign up for our
newsletter