1. Startup

Titik Pintar Hadirkan Konten Permainan dan Edukasi untuk Anak

Menerapkan konsep freemium, menargetkan 400 ribu pengguna

Kemudahan akses dan popularitas YouTube di kalangan anak-anak kerap menyulitkan pengawasan dari sisi orang tua. Titik Pintar, platform gamifikasi yang diciptakan menyasar anak-anak di sekolah dasar, mencoba menghadirkan platform video yang menarik dan sarat informasi dan pengetahuan demi mengurangi ketergantungan dengan platform video populer tersebut.

Kepada DailySocial, CEO Titik Pintar Robbert Deusing mengungkapkan, hadirnya Titikpintar diharapkan bisa menjadi pilihan baru bagi anak-anak menikmati hiburan sekaligus belajar. Dengan konten yang menarik dan menyenangkan, anak-anak bisa menikmati berbagai konten yang diciptakan para pengajar. Konten ini sudah tersedia dalam bahasa Inggris dan Indonesia dan telah diuji coba ke sekolah-sekolah di kawasan Jabodetabek.

"Belajar dari pengalaman sebelumnya, saya melihat peluang yang besar untuk menciptakan bisnis yang fokus kepada edukasi anak-anak di Indonesia. Harapannya Titik Pintar bisa memberikan efek yang positif bagi masyarakat."

Menerapkan model freemium

Didirikan awal tahun 2019 lalu, Titik Pintar menerapkan model freemium kepada pengguna yang ingin menggunakan platformnya. Setelah dua minggu pemakaian, orangtua membayar untuk menikmati konten secara penuh. Pilihan pembayaran yang tersedia saat ini adalah melalui dompet digital Ovo dan GoPay. Fitur utamanya adalah bagaimana orangtua juga bisa mengawasi perkembangan anak melalui platform.

"Namun saat ini kami menunda monetisasi melihat kondisi secara global akibat dari virus corona [COVID-19]. Kami percaya Titik Pintar bisa menjadi platform yang tepat untuk digunakan oleh anak-anak untuk belajar di rumah. Kami memutuskan untuk mendukung orang tua dengan memberikan akses gratis," kata Robbert.

Meskipun pemain di segmen ini telah bermunculan menawarkan konsep belajar serupa, termasuk Ruangguru, Zenius, atau Kelase, Titik Pintar mengklaim pihaknya termasuk dari sedikit startup yang fokus ke anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar.

Perusahaan menargetkan bisa merangkul sekitar 400 ribu pengguna. Titik Pintar juga memiliki rencana mencari investor yang relevan dan mitra untuk melakukan distribusi dan kolaborasi.

"Teknologi harus menjadi sarana untuk mencapai tujuan, karena kami dapat membantu mendidik jutaan anak dengan biaya yang sangat rendah, bahkan gratis saat penutupan sekolah saat ini. Para guru, sekolah, dan orang tua akan selalu memainkan peran besar dalam pendidikan dan kami yakin kami dapat membantu mereka," tutup Robbert.

Application Information Will Show Up Here