Layanan Pendanaan Pemasaran Jenfi Menjadi Solusi UKM Indonesia untuk Meningkatkan Pendapatan Pasca Pandemi
Bagaimana UKM di Indonesia dapat meningkatkan pendapatan di era pasca pandemi dengan bantuan Jenfi?
Pandemi Covid-19 beberapa tahun silam menjadi challenge tersendiri bagi pemilik usaha, terutama mereka yang berada di sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Mulai dari menurunnya pembelian dan pesanan, tantangan distribusi, hingga ketersediaan bahan baku.
Di sisi lain, pandemi juga menjadi titik balik bagi para UKM dalam mengembangkan usahanya secara digital. Jumlah transaksi online pada masa pandemi meningkat secara signifikan hingga 26% atau 3,1 juta transaksi per harinya dengan peningkatan distribusi hingga 35%.
Dari situ, dukungan untuk UKM go digital pun semakin banyak, di antaranya termasuk strategi yang dikembangkan oleh pemerintah berupa penyaluran program kredit mikro agar UKM dapat memperoleh pinjaman modal kerja dengan bunga yang lebih rendah dari bank umum di Indonesia.
Dengan banyaknya dukungan dan bantuan seperti adanya layanan pembayaran digital QRIS dan pinjaman modal kerja seharusnya dapat menjadi peluang nyata bagi UKM untuk terus mengembangkan bisnis secara digital.
Tapi, bagaimana ketika bukan modal kerja yang menjadi masalah bagi UKM, melainkan pemasaran digital?
Meningkatkan brand awareness adalah satu hal yang penting untuk dilakukan sebuah bisnis karena berpengaruh terhadap peningkatan penjualan, dan pemasaran digital sangat efektif untuk hal ini.
Pemasaran digital, terutama iklan berbayar, dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap UKM. Selain dapat menjangkau audiences lebih banyak, UKM juga dapat menargetkan pasar tertentu pada jenis pemasaran digital ini. Sayangnya, beberapa UKM masih terkendala soal biaya untuk pemasaran digital ini.
Tapi, dengan banyaknya dukungan dari berbagai pihak, kendala atau tantangan ini juga dapat diatasi dengan mudah.
Tidak hanya dari pemerintah, dukungan dari pihak swasta juga tak kalah jumlahnya. Hal ini adalah hasil dari banyaknya riset yang memperkirakan perkembangan ekonomi digital Indonesia akan semakin maju kedepannya. Bahkan, menurut data dari Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 berpeluang mencapai 46 miliar USD atau setara dengan 2.100 triliun Rupiah.
Dengan adanya peluang besar tersebut, banyak pihak swasta yang turut memberikan dukungan kuat kepada UKM, salah satunya adalah Jenfi. Jenfi merupakan layanan pendanaan yang hadir untuk menjawab permasalahan UKM dari segi pemasaran, inventaris, dan pertumbuhan bisnis.
Solusi ini dapat dimanfaatkan oleh UKM untuk mengoptimalkan brand awareness di media sosial dan marketplace. Namun, layanan pendanaan Jenfi ini hanya terbatas pada pertumbuhan bisnis di platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Linkedin, atau layanan periklanan Google (Google Ads).
Untuk memastikan bahwa pendanaan ini tepat penggunaannya, layanan Jenfi dapat melacak dengan mengintegrasikan akun pendapatan bisnis pada layanan seperti Lazada,Shopee,Tokopedia, Shopify, Stripe, dan Braintree.
Dengan model bisnis seperti ini, UKM tidak perlu khawatir karena Jenfi hanya akan diuntungkan ketika bisnis menghasilkan pendapatan dari modal yang diberikan.
Lalu, bagaimana jika UKM tertarik untuk mendapatkan pembiayaan dari Jenfi?
Apabila UKM tertarik untuk mengembangkan bisnisnya melalui pemasaran digital, owner dapat melakukan pengajuan pendanaan secara online pada situs resmi Jenfi dan keputusan akan diberikan dalam waktu maksimal 24 jam.
Setelah berhasil terhubung dengan institusi finansial terpilih, Jenfi juga akan membantu pemberkasan yang harus disiapkan oleh UKM. Apabila UKM telah berhasil melalui tahapan yang ditentukan, UKM berkesempatan untuk mendapatkan modal hingga 1 miliar rupiah.
Dana tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku UKM untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan melalui fitur iklan berbayar seperti Instagram Ads, Facebook Ads, dan Google Ads.
Kemudian, untuk pembayaran, UKM juga bisa menentukan kapan akan melakukan pengembalian modal dan persentase pengembalian dari profit bisnis yang dihasilkan. Tidak hanya itu, Jenfi juga telah bekerjasama dengan Xendit untuk membantu UKM berkembang lebih pesat dengan mengaktifkan layanan pembayaran digital.
Peluang perkembangan pasar Indonesia, terutama di sektor ekonomi digital, memang benar adanya. Namun, peluang tersebut bisa menjadi sebuah kenyataan jika adanya aksi yang juga nyata dari pelaku UKM dan dukungan dari pihak pemerintah maupun swasta.
Melalui solusi yang diberikan, Jenfi berkomitmen untuk turut membantu mendongkrak pendapatan UKM seiring dengan berkembangnya sektor e-commerce Indonesia di era pasca pandemi saat ini.
Sign up for our
newsletter