Pertahankan Bisnis, Glints Lakukan PHK Pegawai dan Potong Gaji Para Pendiri
PHK ini turut terdampak untuk karyawan di Indonesia
Dalam pernyataan yang dirilis, Co-founder & CEO Glints Oswald Yeo mengungkapkan, perusahaan telah melakukan layoff kepada sejumlah pegawai mereka. Dilansir dari TechinAsia ada sekitar 18% yang terkena layoff dari sekitar 1100 pegawai. Artinya ada sekitar 198 pegawai yang terkena PHK,
Oswald menegaskan dirinya serta jajaran manjemen lainnya seperti Ying Cong, Yong Jie, dan Steve Sutanto bertanggung jawab atas keputusan yang diambil oleh perusahaan.
"Keputusan ini sangat sulit bagi perusahaan yang misinya adalah membantu orang mewujudkan potensi mereka secara penuh. Kami memahami bahwa akan lebih sulit lagi bagi mereka yang terkena dampak."
Dengan alasan mempertahankan bisnis, Glints memutuskan untuk melakukan langkah-langkah penghematan biaya di seluruh bisnis. Ini termasuk membekukan perekrutan, mengurangi tunjangan dan pengeluaran, serta melakukan pemotongan gaji sukarela untuk tim manajemen, termasuk para pendiri.
Oswald juga menambahkan, dalam waktu 6 bulan terakhir pasar banyak mengalami perubahan. Banyak bisnis yang mengalami kesulitan dengan ketidakpastian yang terjadi. Tercatat konsumen lebih sedikit melakukan pembelian, dan bisnis yang melayani konsumen ini juga terpengaruh.
"Seperti yang dapat Anda bayangkan, hal ini berdampak langsung pada bisnis kami dan menyebabkan perlambatan pertumbuhan bisnis kami secara keseluruhan dalam jangka pendek."
Ditambahkan olehnya, ke depannya perusahaan tidak bisa memprediksi seperti apa pertumbuhan pasar, apakah akan makin melambat dan bagaimana efeknya kepada perusahaan. Di sisi lain perusahaan juga melihat akan semakin sedikit jumlah perekrutan di beberapa perusahaan secara global dalam beberapa waktu ke depan.
Untuk pegawai yang terkena PHK akan diberikan tunjangan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di masing-masing negara. Misalnya, di Indonesia, seorang pegawai dengan masa kerja 15 bulan akan menerima gaji sekitar 3,5 bulan.
Bagi mereka yang telah bekerja dengan kurang dari satu tahun, akan diberikan gaji setidaknya 2 bulan dan membulatkan selisihnya bila diperlukan.
DailySocial.id mencoba untuk mendapatkan informasi tambahan dari pihak Glints Indonesia, namun mereka enggan untuk memberikan informasi lebih lanjut berapa jumlah pegawai di Indonesia yang terdampak dan apa rencana Glints Indonesia ke depannya pasca PHK pegawai mereka.
Pencapaian positif perusahaan
Didirikan di Singapura pada tahun 2015, Glints saat ini telah memberdayakan lebih dari 6 juta talenta dan membantu 50 ribu perusahaan. Saat ini mereka telah beroperasi di 6 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Taiwan.
More Coverage:
Perusahaan juga telah merampungkan pendanaan Seri D senilai $50 juta atau setara 742 miliar Rupiah. DCM Ventures, Lavender Hill Capital, dan investor sebelumnya PERSOL Holdings memimpin putaran investasi ini. Sejumlah investor juga mendukung pendanaan ini, di antaranya Endeavor Catalyst dan investor sebelumnya termasuk Monk’s Hill Ventures, Fresco Capital dan Binny Bansal, salah satu pendiri Flipkart.
Secara terpisah Co-Founder & Country Manager Glints Steve Sutanto mengatakan, di Indonesia basis pertumbuhan pemberi kerja mencapai 4x yoy. Saat ini Glints telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan seperti IKEA, Kawan Lama Group, BCA Digital, dan lainnya. Di sisi talenta aktif di platform, Glints juga melihat peningkatan 2x yoy dengan total 2,3 juta profesional muda terdaftar.
"Kami ingin terus mengembangkan basis pemberi kerja dan talenta di Indonesia. Untuk para profesional, kami terus berinovasi dan menyediakan alat dan sumber daya saat mereka tumbuh dalam karier mereka. Ini termasuk perluasan mentor, kursus peningkatan keterampilan, dan anggota komunitas," imbuh Steve.
Sign up for our
newsletter