Perbanyak Gaet Pengembang, Strategi Titipku Digitalisasi Pasar Tradisional
Telah hadir di 123 pasar tradisional, modern, dan supermarket di Jabodetabek; bersiap ke luar wilayah Jabodetabek pada tahun ini
Startup online grocery Titipku punya strategi tersendiri untuk bertahan di tengah gempuran pemain quick commerce yang belakangan hadir di Indonesia. Visi perusahaan tetap kokoh untuk digitalisasi pasar tradisional, menjadi penawaran unik sebagai diferensiasi di industri.
Kepada DailySocial.id, Founder & CEO Titipku Henri Suhardja menuturkan, berangkat dari visi tersebut Titipku sejak awal ingin membantu para pedagang pasar tradisional untuk bisa bersaing di perekonomian digital. Selain itu, dengan menghadirkan produk pasar tradisional, para pelanggan punya alternatif belanja dengan harga yang lebih bersaing.
“Kita tahu sendiri harga di pasar tradisional lebih murah. Selain itu, kita juga tidak menyia-nyiakan tren baru yang terbentuk selama pandemi. Masyarakat mulai berpindah belanja offline ke online. Kami memanfaatkan tren ini untuk menjadikannya budaya belanja baru yang lebih praktis dan lebih aman,” ujar Henri.
Titipku membuka akses bagi masyarakat untuk belanja dari pasar tradisional, pasar modern, maupun supermarket terdekat secara online. Kurir belanja Titipku/Jatiper bertugas untuk membelanjakan dan mengantarkan pesanan pelanggan. Sebelum terjun ke lapangan, Jatiper sudah dibekali dengan edukasi soal memilih produk belanjaan, garda terdepan untuk menjamin kualitas produk sampai ke konsumen.
Diklaim, rata-rata pengiriman di Titipku selesai dalam 30 menit. Durasi ini dirasa sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dibanding mereka harus pergi ke pasar sendiri. “Waktu pengantaran yang tidak terlalu terburu-buru juga dilakukan agar Jatiper selamat dalam perjalanan.”
Dalam quick commerce itu sendiri, mengutamakan pengiriman dalam waktu belasan menit untuk sampai ke konsumen. Hal tersebut dapat tercapai karena mereka bekerja secara efisien, memanfaatkan kehadiran dark store (gudang kecil) yang ditempatkan di lokasi strategis, penataan yang tepat sehingga seluruh ruang dapat dimaksimal dengan baik, serta armada logistik sendiri.
Para pemain baru di segmen ini memulai debutnya di Jakarta. Mereka adalah Astro, Bananas, dan Dropezy. Radius menjadi satu-satunya yang fokus di luar Jakarta. Di luar itu, solusi sejenis ini mulai masuk sebagai opsi yang ditawarkan oleh para pemain e-commerce, termasuk online grocery, untuk menawarkan pengiriman dapat sampai dalam hitungan 1-2 jam dari tadinya harus pre-order satu hari sebelumnya atau beberapa jam sebelumnya.
Perbanyak kemitraan dengan pengembang
Salah satu langkah Titipku untuk memperluas solusinya dengan cepat adalah bermitra dengan para pengembang besar. Jaya Group dan Agung Sedayu Group adalah dua nama yang sudah diumumkan perusahaan. Seluruh pasar-pasar yang berada di bawah naungan Jaya Group akan masuk ke dalam aplikasi Titipku, seperti di wilayah Bintaro (Pasar Modern Bintaro) dan Tangerang Selatan.
Hal yang sama berlaku untuk kemitraan dengan Agung Sedayu Group, ada tiga pasar yang masuk ke dalam aplikasi. Ketiganya adalah Fresh Market PIK, Fresh Market Green Lake City, dan Fresh Market Grand Galaxy City. Menurut Henri, kemitraan tersebut membuka kesempatan, baik bagi pedagang maupun pembeli, karena pasar ini dikelola dengan baik dan bersih, sehingga produk yang dijual pun segar.
Secara total, hingga kini perusahaan telah hadir di 123 pasar tradisional, modern, dan supermarket di Jabodetabek. Titipku pertama kali hadir di Yogyakarta, kemudian menambah kantornya di Kelapa Gading untuk menandai debutnya di Jakarta. Perusahaan pun membidik layanan belanja di Tangerang dan sekitarnya, yang akhirnya berdampak pada perpindahan kantornya ke wilayah BSD yang sudah diresmikan sejak awal tahun ini.
Penambahan lokasi akan terus dilakukan perusahaan dengan memfokuskan kehadiran di luar Jabodetabek. Potensi yang bisa digarap di sana jauh lebih besar, terlebih diklaim banyak calon pengguna Titipku melalui media sosial yang meminta layanannya hadir di lokasi dekat rumah mereka.
More Coverage:
“Sejauh ini growth aplikasi kami cukup memuaskan, terbukti di Google Play kami mendapatkan peringkat yang signifikan untuk aplikasi di kategori Online Grocery. Dengan pengguna mendekati 1 juta, kami optimis untuk bisa menjadi relevan memenuhi kebutuhan belanja harian masyarakat,” pungkasnya.
Untuk mendukung ekspansinya tersebut, Henri mengaku perusahaan sudah menerima pendanaan dari investor lokal. Tidak dipaparkan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Selain itu, sokongan investasi juga sebelumnya sudah didapatkan sejak Titipku masuk ke dalam program akselerator Y Combinator (YC S21).
Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.
Sign up for our
newsletter