1. Startup

Cakap Ungkap Catat Keuntungan Bersih Empat Tahun Terakhir

Disiplin pengeluaran dan ekspansi bisnis ke fasilitas belajar bauran serta platform karier mendorong pencapaian keuntungan bersih

Startup edtech Cakap melaporkan telah mencatatkan keuntungan bersih selama empat tahun berturut-turut. Seluruh lini bisnis inti di segmen Bahasa, Upskill, dan Bisnis disebut tumbuh positif tahun lalu. Segmen Bahasa menjadi kontributor utama pendapatan Cakap.

Dalam keterangan resminya, total jumlah murid tercatat naik 50% (YoY) menjadi 4,5 juta pada Desember 2023. Jumlah pengajar aktif di Cakap naik 27,78% menjadi 2.300. Kemudian, pembelajaran Upskilling, Bisnis, dan Manajemen memiliki okupansi tertinggi dari total kelas vokasi yang ada yang didukung lebih dari 1.175 materi kursus dan 19.500 modul.

Dihubungi DailySocial.id secara terpisah, Co-Founder & CEO Cakap Tomy Yunus mengungkap bahwa capaian keuntungan ini terealisasi berkat disiplin pengeluaran sehingga perusahaan mampu menghemat biaya di level yang diharapkan.

"Positive unit economic selalu menjadi target kami dalam meluncurkan produk baru. Kami optimistis, dan kami merasa kami punya ruang pertumbuhan cukup. Kami yakin tahun ini [kinerja] bisa lebih baik dari tahun sebelumnya," ujarnya dihubungi lewat pesan singkat.

Pihaknya juga akan terus mengantisipasi perubahan perilaku pasar agar layanannya dapat terus relevan bagi pengguna. Salah satu upayanya untuk mengikuti dinamika pasar adalah menghadirkan Cakap Kids Academy (CKA), fasilitas blended learning untuk anak sekolah yang kini telah memiliki dua cabang.

Kemudian, Cakap English Standardized Test (CEST) yang telah melayani lebih 50 institusi pendidikan dengan lebih dari 13.000 siswa terdaftar mengikuti ujian. Untuk platform Link and Match, Cakap meluncurkan Cakap Career Hub di mana 30 mitra korporasinya terhubung dengan puluhan ribu calon pelamar.

Tahun lalu, Cakap memperoleh pendanaan seri C dari MDI Venture, Heritas Capital, dan jajaran investor lainnya. Nilai yang diperoleh mencapai $7,5 juta (sekitar Rp117 miliar).

Pendanaan ini dipakai untuk ekspansi bisnis unit bisnis barunya di luar Jabodetabek, seperti fasilitas belajar bauran (blended learning) serta platform karier (Career Link and Match). Ekspansi ini sejalan dengan kebutuhan pasar untuk meningkatkan keterampilan (upskilling) dan upaya perusahaan untuk mencetak tenaga kerja berkualitas.

More Coverage:

"Kesadaran akan peningkatan upskilling semakin tinggi, mulai dari siswa usia sekolah, fresh graduate, hingga kalangan profesional. Cakap berupaya mengakomodasi kebutuhan ini melalui akses ke konten pendidikan berkualitas dan bersertifikat bagi masyarakat Indonesia," tuturnya.

Mengacu laporan e-Conomy SEA oleh Google, Temasek, Bain & Company, pendanaan ke sektor edtech di Asia Tenggara mengalami penurunan pada pertengahan 2022 menjadi $100 juta dari pendanaan 2021 yang sebesar $500 juta. Riset menyebut bahwa pemulihan ekonomi usai pandemi mendorong tingginya churn rate pada layanan edtech. Berbeda dengan masa awal pandemi di mana pelajar diwajibkan untuk belajar dari rumah, memaksa untuk mengadopsi pembelajaran berbasis online.

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again