1. DScovery

Isu : Definisi, Jenis, Contoh , Tahapan Terjadinya

Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan atau nilai yang tengah berlangsung dalam kehidupan masyarakat

Terjadinya masalah dalam perusahaan dan organisasi tidak dapat diprediksi sebelumnya. Karena itu, bisnis dan organisasi harus selalu siap menghadapi masalah yang dapat membahayakan mereka. Perusahaan dan organisasi akan merespons isu secara berbeda, tetapi ini terkait erat dengan sejauh mana suatu isu dapat mempengaruhi perusahaan atau organisasi.

Isu merupakaan perbedaan pendapat yang diperdebatkan, masalah fakta, evaluasi, atau kebijakan yang penting bagi pihak-pihak
yang berhubungan.

Lalu yang terakhir didefinisikan bahwa isu merupakan sebuah konsekuensi dari tindakan yang diusulkan seseorang atau pihak lain yang dapat membawa dampak dalam negosiasi pribadi dan penyesuaian, sipil dan criminal litigasi, atau hal yang dapat menjadi sebuah masalah dari kebijakan public melalui legislativ aturan tindakan.

Definisi sederhana lainnya menurut Regester dan Larkin bahwa
sebuah isu mempresentasikan suatu kesenjangan antara praktek
koorporat dengan harapan-harapan para stakeholdernya.

Dengan kata lain, sebuah isu yang timbul ke permukaan adalah suatu kondisi atau peristiwa, baik didalam maupun diluar organisasi, yang jika dibiarkan akan menjadi efek yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi tersebut atau pada target-trget organisasi tersebut dimasa mendatang.

Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan atau nilai yang tengah berlangsung dalam kehidupan masyarakat. Munculnya sebuah isu dapat disebabkan oleh :

  1. Ketidakpuasan sekelompok masyarakat.
  2. Terjadinya peristiwa dramatis.
  3. Perubahan social.
  4. Kurang optimalnya kekuatan pemimpin.

Jenis-Jenis Isu

Saat ini area manajemen isu telah menjadi luas dan sangat penting bagi perusahaan atau organisasi, khususnya pada bidang public relations. Secara umum menurut Gaunt and Ollenburger (1995), isu dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis. Ini berdasarkan sumber isu, yaitu :

  1. Isu-isu internal : yaitu isu-isu yang bersumber dari internal
    organisasi. Biasanya hanya diketahui oleh pihak manajemen dan
    anggota organisasi.
  2. Isu-isu eksternal : yaitu mencakup peristiwa-peristiwa atau faktafakta yang berkembang di luar organisasi yang berpengaruh
    langsung maupun tidak langsung pada aktivitas organisasi.

Dalam tulisan Harrison ( 2008 ), dapat dideskripsikan dua
aspek jenis isu, yaitu : Pertama, aspek dampaknya. Ada dua jenis isu,
yaitu defensive dan offensive issues.

Defensive issues adalah isu-isu yang membuat cenderung memunculkan ancaman terhadap organisasi, karenanya organisasi harus mempertahankan diri agar tidak mengalami kerugian reputasi. Offensive issues adalah isu-isu yang dapat digunakan untuk meningkatkan reputasi perusahaan.

Selanjutnya adalah aspek keluasan isu. Ada empat jenis isu, diantaranya:

  1. Isu-isu universal, yaitu isu-isu yang mempengaruhi banyak orang secara langsung, bersifat umum, dan berpotensi mempengaruhi secara personal, sifatnya lebih imminent.
  2. Isu-isu advokasi, isu-isu yang tidak mempengaruhi sebanyak orang seperti isu universal. Isu ini muncul karena disebarkan kelompok tertentu yang mengaku representasi kepentingan publik. Isu ini bersifat potensial.
  3. Isu-isu selektif, yaitu isu-isu yang hanya mempengaurhi kelompok tertentu. Bisa saja isu yang muncul berkaitan dengan kepentingan orang banyak, tetapi hanya pihak tertentu saja yang terpengaruh oleh isu tersebut dan lebih memperhatikan isi ini.
  4. Isu-isu praktis, yaitu isu-isu yang hanya melibatkan atau berkembang diantara para pakar.

Tahapan Isu

Tipisnya perbedaan antara isu dan krisis, sangatlah penting bagi seorang public relations untuk memahami tahap perkembangan isu itu. Crabel & Vibbert, dan Gaunt & Ollenburger mengatakan bahwa isu sering berubah menjadi krisis melalui beberapa tahap, yaitu:

Tahap Origin (Potential Stage)

Pada tahap ini, seseorang atau kelompok mengekspresikan perhatiannya pada isu dan member opini. Ini adalah tahap penting yang menentukan apakah isu dapat dimanajemen dengan baik atau tidak. Public relations harus proaktif untuk memonitor lingkungannya.

Menurut Regester dan Larkin, pada tahap ini, isu-isu belum menjadi perhatian pakar dan public secara luas, meskipun beberapa pakar sudah mulai menyadarinya. Kecenderungan yang terjadi harus diidentifikasi sejak awal.

Tahap Mediation and Amplification

Pada tahap ini, isu berkembang karena isu-isu tersebut telah mempunyai dukungan public, yaitu ada kelompok-kelompok yang lain saling mendukung dan memberikan perhatian pada isu-isu tersebut. Tahap ini disebut juga tahap “emerging” (perkembangan).

Mediasi bermakna bahwa orang-orang atau kelompok yang mempunyai pandangan yang sama saling bertukar pikiran sehingga membuat isu mulai meluas (amplifikasi). Pada tahap ini, tekanan-tekanan sudah mulai dirasakan organisasi untuk menerima isu.

Tahap Organization (Current stage and Critical stage)

Disebut tahap organisasi, karena pada tahap ini public sudah mulai mengorganisasikan diri dan membentuk jaringan-jaringan. Menurut Hainsworth, tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap krisis.

Masing-masing pihak berupaya mempengaruhi pengambil kebijakan untuk semakin terlibat, sebagai penengah/pemecah masalah yang lebih memihak pada kelompok tertentu.

Tahap Resolution (Dorman stage)

Pada tahap ini, pada dasarnya organisasi dapat mengatasi isu dengan baik, sehingga isu diasumsikan telah berakhir sampai seseorang memunculkan kembali dengan pemikiran dan persoalan baru atau muncul isu baru yang ternyata mempunyai keterkaitan dengan isu sebelumnya atau pada waktu peringatan saat isu mulai muncul pertama kali.

More Coverage:

Itulah penjelasan sederhana mengenai isu yang menambah wawasanmu. Terkadang suatu peristiwa hanya diketahui oleh pihak internal organisasi saja, dan tidak diketahui oleh eksternal organisasi.

Akan tetapi jika manajemen tak meresponnya dengan cepat dan memberikan informasi yang tepat serta dapat dipercaya, maka akan membuat keadaan menjadi semakin tak baik.

Referensi :

http://myblogrudipurwanto.blogspot.com/2013/04/manajemen-isu-menentukan-stoptidaknya.html

Rachmat Kriyantono, Public Relation & Crisis Management : Pendekatan Critical Public Relations Etnografi Kritis & Kualitatif, (Jakarta: Kencana, 2012)

Ahmad Fuad Afdhal, Tips & Trik Public Relations, (Jakarta: Grasindo, 2008)

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again