1. Startup

Zenius Mulai Terapkan Teknologi AI, Perkenalkan ZenCore

Sepanjang tahun ajaran 2019/2020, Zenius mengklaim telah diakses oleh lebih dari 16 juta pengguna

Startup edutech Zenius memperkenalkan ZenCore untuk meningkatkan pengetahuan umum terkait tiga materi fundamental, yakni matematika, logika verbal, dan Bahasa Inggris. Dalam pengembangan fitur teranyar ini, mereka mengimplementasikan teknologi AI dan machine learning untuk mempelajari kemampuan masing-masing pengguna berdasarkan jawaban mereka dari pertanyaan yang ada di Core Practice.

CorePractice ialah tempat latihan yang ada di dalam ZenCore berisi ratusan ribu pertanyaan dari tiga cabang konsentrasi utama. Pengguna bisa memanfaatkan CoreInsight untuk mempelajari tentang topik-topik yang ada agar wawasan lebih luas karena berisi penjelasan dari pertanyaan-pertanyaan latihan, dalam bentuk video konsep yang mudah dipahami.

Dari jawaban-jawaban tersebut, sistem Zenius secara otomatis akan menentukan tingkatan kemampuan dasar pengguna dengan penghitungan algoritma yang dirancang seakurat mungkin. Akurasi jawaban pengguna akan menentukan kenaikan level mereka di papan skor ZenCore.

Chief Education Office Zenius Sabda P.S. menjelaskan, selama ini salah satu masalah umum yang ditemui di Indonesia adalah pemahaman dasar masyarakat yang belum terlalu terasah karena terlalu fokus pada ilmu-ilmu yang spesifik. Terlebih, kemampuan tiap orang juga berbeda satu sama lain. Hal inilah yang membuat pemberian materi pelajaran tidak bisa dipukul rata, sebab tiap orang harus belajar dengan kemampuan masing-masing.

“Kami melengkapi ZenCore dengan skema peringkat dan penilaian (ranking and scoring) untuk memantik sikap kompetitif pada setiap pengguna. Melalui pendekatan gamifikasi, kami berharap para pengguna akan membagikan nilai mereka di media sosial, dan mengajak teman untuk berkompetisi dalam hal yang positif,” ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis (1/7).

Fitur ini juga bagian dari upaya perusahaan untuk mengoptimalkan retensi di dalam platformnya karena selayaknya game, ZenCore akan membuat para pengguna penasaran untuk mendapatkan skor yang lebih baik. Dengan format gamifikasi pula, ia ingin menekankan bahwa proses belajar tidak harus selalu serius dan kaku.

Dalam suatu studi yang Sabda kutip dari ScienceDirect, konsep gamifikasi yang diterapkan dalam dunia pendidikan terbukti mampu meningkatkan rata-rata nilai siswa sebesar 34,75%. sementara itu, siswa yang dididik menggunakan materi berbasis gamifikasi juga mengalami peningkatan performa hingga 89,45% dibandingkan dengan siswa yang hanya menerima materi satu arah.

Sabda melanjutkan, ZenCore dapat diakses secara gratis. Pengguna yang ingin mengasah kemampuan mendasarnya dapat mencoba untuk menyelesaikan 100 level yang berisi lebih dari 135 ribu pertanyaan. Seluruh pertanyaan ini disusun oleh tim pengembang kurikulum di Zenius berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dasar dari matematika, logika verbal, dan Bahasa Inggris yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari.

“ZenCore merupakan sebuah awal dari fokus kami untuk memaksimalkan implementasi teknologi AI ke dalam platform Zenius. Ke depannya, kami akan terus mengembangkan fitur-fitur yang memanfaatkan teknologi AI untuk memberikan pengalaman belajar terkait untuk seluruh pengguna,” pungkas Sabda.

Diklaim sepanjang tahun ajaran 2019/2020, Zenius telah diakses oleh lebih dari 16 juta pengguna dari pedesaan dan perkotaan di seluruh Indonesia. Zenius memiliki lebih dari 90 ribu video pembelajaran dan ratusan ribu latihan soal untuk jenjang SD-SMA yang telah disesuaikan dengan kurikulum nasional.

Teknologi lainnya dalam dunia pendidikan

Sebelum Zenius, pemanfaatan teknologi termutakhir juga mulai dikembangkan banyak pemain edutech untuk memberikan nilai tambah bagi para penggunanya. Kompetitor terdekatnya, yakni Ruangguru merilis Roboguru yang didesain untuk membantu siswa menjawab soal dari berbagai mata pelajaran dengan memberikan pembahasan dan rekomendasi video pembelajarannya.

More Coverage:

Roboguru memanfaatkan kapabilitas Photo Search dan User Generated Content. Pengguna hanya perlu mengirim foto soal yang dirasa sulit dikerjakan, kemudian sistem akan memberikan rekomendasi materi yang dapat membantu menyelesaikan soal tersebut.

Berikutnya ada Cakap yang menyematkan konten berbasis AR agar proses pembelajaran jadi lebih interaktif. Teknologi ini dikembangkan bersama AR&Co., melalui teknologi ISeeAR. Sesi pembelajaran yang dilakukan lewat medium telekonferensi video dilengkapi dengan animasi-animasi menarik untuk menambah minat belajar anak.

Selanjutnya, ELSA Speak yang memanfaatkan kecerdasan buatan yang dipadukan dengan voice recognition untuk membantu pengguna melafalkan Bahasa Inggris. Aplikasi akan menilai pengucapan pengguna dan memberikan skor atau rekomendasi perbaikan.

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again