Rencana Linktree Dukung Kreator dan Bisnis di Indonesia
Linktree baru saja meraih gelar unicorn seusai menutup pendanaan $110 juta yang dipimpin oleh Index Ventures dan Coatue
Berfungsi sebagai alat untuk mendukung para kreator dan bisnis dalam melakukan pemasaran di media sosial, platform link-in-bio Linktree memiliki rencana bisnis di Indonesia usai menerima pendanaan $110 juta. Pendanaan ini juga telah menjadikan mereka sebagai perusahaan unicorn asal Australia dengan nilai valuasi sekitar $1,3 miliar.
Kepada DailySocial.id, Country Manager Linktree Indonesia Michael Wijaya mengungkapkan keunikan pengguna Linktree di pasar ini dan potensi Indonesia sebagai negara yang masuk dalam top 5 pasar terbesar secara global.
Alat pendukung kegiatan pemasaran
Berkantor pusat di Melbourne, Australia, Linktree didirikan oleh Alex Zaccaria, Anthony Zaccaria, dan Nick Humphreys pada tahun 2016. Mereka mengklaim sebagai platform link-in-bio pertama yang memungkinkan para pengguna menampilkan identitas online dengan mudah dan mengkomersialisasi profil mereka.
Dengan satu tautan, pengguna dapat mengarahkan audiens mereka ke banyak tautan lain yang ingin mereka promosikan, seperti tautan ke situs website, toko online, dan juga dokumen.
Pandemi juga dikatakan telah mendorong pertumbuhan Linktree secara global. Di Indonesia sendiri sejak tahun 2020 jumlah pengguna sudah meningkat hingga 10 kali lipat. Penggunanya pun beragam, mulai dari influencer, konten kreator, hingga pegiat komunitas.
"Khusus untuk Indonesia akibat dari pandemi banyak pola penggunaan yang mulai bergeser, yang tadinya secara offline akhirnya pindah ke online dan mempengaruhi pertumbuhan pengguna pengguna. Ini terjadi secara organik, karena word of mouth, cukup menarik untuk produk yang tumbuh dari referral, kita melihat kondisi ini menjadi signal yang positif di sebuah pasar," kata Michael.
Ditambahkan olehnya, dengan sifatnya yang agnostik memungkinkan bagi Linktree untuk melayani dari tipe pengguna yang beragam. Mulai dari kalangan individu, organisasi, brand, hingga pemerintah. Linktree mencatat lebih dari 1,2 miliar klik ke situs yang berhubungan dengan bisnis dan penjualan di tahun lalu.
"Selain komersial, Linktree banyak juga digunakan untuk alat organisir, misalnya mereka ingin membuat presentasi dengan meninggalkan konsep lama dan menggunakan Linktree yang dilengkapi dengan video. Sejumlah kelompok kerja atau kegiatan workshop juga banyak yang menggunakan Linktree untuk distribusi sertifikat dan formulir pendaftaran acara," kata Michael.
Untuk strategi monetisasi secara umum semua fitur bisa digunakan oleh pengguna secara gratis, termasuk penggunaan QR Code yang sudah dihadirkan oleh Linktree. Namun bagi pengguna yang ingin menikmati fitur tambahan, bisa berlangganan dengan memilih 4 paket yang telah diluncurkan mulai tahun ini.
"Harga yang kami tawarkan sangat terjangkau dan kompetitif. Mulai dari Rp39 ribu hingga sekitar Rp200 ribu. Berdasarkan riset yang kami lakukan, harga tersebut termasuk kompetitif dibandingkan dengan platform serupa lainnya," kata Michael.
Di Indonesia sendiri platform atau tools yang menawarkan opsi hampir serupa di antaranya adalah Lynk.id Desty, dan Oneblink yang dikembangkan MTARGET.
Rencana Linktree usai pendanaan
Hingga saat ini tercatat pengguna Linktree yang beragam terdiri dari 250 vertikal di seluruh dunia. Pada 2020 s/d 2021, vertikal kreator, pemusik, dan pelaku bisnis kecil masing-masing mengalami pertumbuhan rata-rata lebih dari 300%. Mereka juga mengklaim sebagai salah satu platform dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan lebih dari 24 juta pengguna.
More Coverage:
Bulan Maret tahun ini Linktree telah berhasil merampungkan penggalangan dana senilai $110 juta yang dipimpin oleh Index Ventures dan Coatue dengan valuasi $1,3 miliar. Investor Linktree sebelumnya turut terlibat dalam putaran pendanaan ini, di antaranya adalah AirTree Ventures dan Insight Partners, serta partisipasi baru dari Greenoaks Capital.
Selanjutnya Linktree akan menggunakan pendanaan terbarunya untuk memperluas pasar, membangun tim, sumber pendapatan, dan memberikan lebih banyak manfaat untuk para penggunanya melalui berbagai pengembangan fitur dan kemitraan. Resmi menyandang status 'unicorn', Linktree terus memprioritaskan kebutuhan kreator, bisnis, dan seluruh pengguna sebagai salah satu dari 300 situs terpopuler secara global dengan 1,2 miliar pengunjung unik per bulannya.
“Linktree siap memperkuat layanannya di Indonesia dan memenuhi kebutuhan para kreator, pelaku bisnis, dan pengguna layanan digital. Bersama masyarakat Indonesia, Linktree akan menghubungkan audiens, memfasilitasi dan memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia," kata Michael.
Sign up for our
newsletter